Cerita Doni Amansyah, Paskibraka yang Gagal ke Istana Meski Lolos Seleksi
KONAWE – Doni Amansyah (17) siswa asal Kelurahan Wawonggole, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) gagal diberangkatkan dinyatakan lolos seleksi sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional tahun 2023.
Doni seharusnya mewakili Sultra ke Istana Negara pada puncak HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2023 mendatang, namun impiannya gagal.
Doni mengaku telah mengikuti seluruh seleksi nasional dari berbagai tes, dan pada akhirnya dilakukan pembekalan, dan rencananya bakal berangkat ke Jakarta.
“Pengumuman kemarin kami dikumpulkan di ruangan, jadi disitu namaku pertama disebut lolos seleksi nasional, dan dua orang lagi cadangan. Orang sudah tepuk tangan karena saya sudah mau berangkat ke Jakarta,” kata Doni, Jumat (14/7/2023).
Setelah itu, Doni pulang ke rumah dan berselang beberapa hari kemudian, dirinya mendapatkan informasi secara tiba-tiba menjadi Paskibraka cadangan dan posisi juga digeser.
“Jadi saya dapat informasi kalau namaku sudah digeser, saya digantikan,” kesalnya.
Dia juga mengaku, sampai saat ini dari panitia seleksi belum mengirim nilai hasil seleksi nasional Paskibraka. Bahkan data nama-nama yang akan diberangkatkan juga belum diterimanya, padahal di daerah lain seperti Kota Baubau sudah diberikan.
“Sampai sekarang dari panitia belum jelaskan kami bagaimana hasilnya. Sampai saat ini juga Konawe belum dikirimkan data-data nama yang akan diberangkatkan ke Jakarta,” bebernya.
Doni yang duduk di bangku kelas 2 SMA 1 Unaaha ini sangat kecewa, karena cita-cita yang diidamkan orang tua ternyata gagal.
“Saya hanya bisa berdoa semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” kata dia lagi.
Sementara itu, Kabid Ideologi dan Wawasan Kesbangpol Konawe, Sumartini mengatakan dari awal seleksi sampai akhir dirinya mendampingi Doni.
Menurut Sumartini, nilai terendah yang diperoleh Doni hanyalah pada tes penguatan Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PWK).
“Saya tahunya Doni cuman jatuh di nilai PWK, selebihnya itu tinggi,” jelasnya
Kemudian Sumartini memastikan, Doni yang dinyatakan lolos seleksi Paskibraka nasional dikuatkan dengan pengumuman pantukhir.
Dia mendengar namanya disebut mewakili Sultra yaitu Doni dan Nadira asal Baubau. Sedangkan Cadangan Wira dan Aini asal Baubau.
“Pada saat pengumuman itu bukan cuman saya yang dengar, tetapi ada banyak saksi. Termaksud para pendamping dan Kesbangpol Provinsi,” ungkapnya.
Bahkan, Sumartini juga sempat mendengar bahwa diumumkan paskibaraka nasional asal Sultra diwakili kepulauan dan daratan.
“Sempat dibilang kepulauan dan daratan, tapi saat ini belum ada informasi padahal besok mereka sudah mau diberangkatkan, cek percek sudah bergeser namanya,” imbuhnya.
Dia meminta, agar seluruh hasil nilai calon Paskibraka nasional diumumkan dengan terang-terangan atau transparan, karena sampai saat provinsi belum mengirim akumulasi nilai secara keseluruhan.
“Karena hasil yang dia kirimkan saya itu tidak ada nilai medical check up dan masih banyak lagi,” pintanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kesbangpol Sultra, Harmin Ramba, menepis persoalan tersebut. Dia menerangkan, setelah tahapan seleksi dan pantukhir ada pembekalan.
“Jadi pembekalan itu dinilai juga. Maksudnya, pembekalan itu bagian dari seleksi juga, jadi apa yang dikeluarkan pemerintah sudah itu hasilnya,” tutup dia.
**
Tinggalkan Balasan