KONAWE SELATAN – Sebanyak 18 orang yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Patriot (TEP) terdiri dari dosen, mahasiswa, dan alumni dari berbagai perguruan tinggi tiba di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (4/9/2025).

Mereka berasal dari beberapa kampus seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Pertanian Bogor (IPB University),

Kehadiran mereka merupakan bagian dari program nasional yang digagas oleh Kementerian Transmigrasi.

Program ini dirancang untuk melakukan kajian mendalam dan penelitian terkait potensi di kawasan transmigrasi, khususnya di sektor pertanian, perkebunan, sosial, budaya, hingga kelautan.

TEP tersebut akan ditempatkan di dua kawasan transmigrasi, yakni Kolono dan Tinanggea.

Baca Juga:  Terpilih Aklamasi, Andi Ady Aksar Pimpin KONI Sultra 2025-2029

Selama berada di lapangan, para akademisi muda ini akan fokus melakukan riset guna mengidentifikasi potensi lokal yang dapat dikembangkan menjadi sumber kesejahteraan masyarakat.

Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Konsel, Erna Yustiana menegaskan pihaknya memberikan pendampingan penuh kepada para peserta ekspedisi.

“Kami mendampingi para patriot dari kalangan dosen, mahasiswa, dan alumni ini secara khusus di lingkup Pemda Konsel. Kehadiran mereka sangat penting untuk memberi perspektif ilmiah dalam pengembangan kawasan transmigrasi,” ujar Erna.

Dukungan juga datang dari jajaran Pemkab Konsel. Pj Sekretaris Daerah Konsel, Ichsan Porosi memastikan kesiapan pemerintah dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh tim ekspedisi.

Baca Juga:  Juru Parkir yang Tikam Anggota TNI Depan The Park Kendari Serahkan Diri

“Kami siap memfasilitasi kebutuhan data dan informasi tentang kewilayahan transmigrasi di Konsel. Semoga hasil riset ini bisa menjadi rekomendasi strategis bagi pengembangan kawasan,” kata Ichsan Porosi.

Sebelumnya, TEP telah dilepas secara resmi oleh Kementerian Transmigrasi bersama dengan peserta lain yang disebar ke berbagai wilayah transmigrasi di Indonesia.

Program ini tidak hanya menjadi ajang kolaborasi akademisi lintas kampus, tetapi juga strategi pemerintah untuk memetakan dan mengembangkan kawasan transmigrasi agar lebih maju, mandiri, dan berdaya saing.

**