JAKARTA – Bupati Kolaka Utara, Nur Rahman Umar menjadi salah satu pemateri utama panel talkshow dalam kegiatan peringatan Hari Kakao Indonesia (HKI) ke-13 Tahun 2025.

Kegiatan yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia bekerja sama dengan Dewan Kakao Indonesia (DEKAINDO) itu berlangsung pada Kamis (23/10/2025) di Hotel Pullman, Jakarta.

Acara itu mempertemukan 171 peserta yang berasal dari perwakilan pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, asosiasi, swasta, dan petani dan berfokus membahas upaya mendukung penguatan industri kakao di Indonesia.

Acara yang mengusung tema ‘Penguatan Sektor Hulu untuk Memperkokoh Hilirisasi Kakao Indonesia’ ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian Widiastuti, serta Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia Soetanto Abdullah.

Dalam sesi talkshow, Bupati Kolaka Utara membawakan materi ‘Penyiapan Bahan Baku untuk Industri Kakao Nasional’, dengan memaparkan capaian dan potensi besar daerahnya dalam mendukung program hilirisasi kakao nasional.

Baca Juga:  Bupati Kolaka Utara Lantik 14 Pejabat Eselon II, Berikut Daftarnya

“Kolaka Utara memiliki luas kebun rakyat yang direvitalisasi mencapai 18.150 hektare, dengan 516 kelompok tani dan 11.912 petani yang telah diberdayakan. Produksi kakao kami mencapai 65.000 ton per tahun dengan produktivitas 1,2 ton per hektare, dan harga jual petani bahkan mencapai Rp150.000 per kilogram pada April 2025,” ungkap Bupati Nur Rahman Umar dalam paparannya.

Dia juga menyampaikan hasil dari program revitalisasi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“Pendapatan petani naik, daya beli meningkat, dan yang terpenting, semangat petani untuk merawat kebun kakao kembali tumbuh. Ini bukti nyata bahwa program revitalisasi kakao benar-benar memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nur Rahman Umar menguraikan sejumlah langkah konkret yang telah dilakukan dalam memperkuat rantai hilirisasi kakao di Kolaka Utara.

“Kami telah membangun Kakao Centre, mesin pengolahan cokelat, Café Coklat, serta berhasil melakukan ekspor perdana kakao fermentasi ke Jepang pada tahun 2021. Ini langkah awal menjadikan Kolaka Utara bukan hanya penghasil biji kakao, tapi juga produsen olahan kakao nasional,” terangnya.

Baca Juga:  Tersangka Kasus Persetebuhan Anak di Bawah Umur di Kolut Menikah dengan Korbannya

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga memaparkan rencana lanjutan terkait pengembangan sektor kakao di wilayahnya.

“Target kami dalam lima tahun ke depan adalah merevitalisasi 12.000 hektare kebun kakao, membangun pabrik pengolahan kakao skala menengah, serta memperkuat kerja sama dengan pelaku usaha nasional dan internasional. Dengan produksi saat ini, Kolaka Utara mampu menyuplai 19,8 persen kebutuhan biji kakao nasional,” tegasnya.

Selain Bupati Kolaka Utara, talkshow tersebut juga menghadirkan sejumlah pemateri lain, antara lain Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kebijakan Kakao Nasional), dan Gubernur Jawa Barat (Mengembalikan Kejayaan Kakao di Jawa Barat).

Selain itu, ada pula Dirjen Perkebunan (Program Pengembangan Kakao Nasional), Dirjen Industri Agro Kemenperin (Penyiapan Bahan Baku Industri Kakao Nasional), Mondelez International (Kemitraan Petani Kakao), serta Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia (ACBI).

 

**