KOLAKA UTARA – Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara (Kolut), Sukanto Toding menghadiri kegiatan Wisuda Akbar Tahfidzul Qur’an dan pelepasan kelas XII Madrasah Aliyah Al-Islam Meeto, pada Minggu (26/5/2024).

Acara tersebut diikuti oleh 20 santri yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an dan 22 siswa yang diwisuda sebagai lulusan kelas XII. Dalam sambutannya, Dr. Sukanto Toding menyampaikan apresiasinya kepada para santri dan orang tua yang telah mendukung proses pembelajaran ini.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Islam Meeto, Ustadz Drs. Syamsuddin, menyampaikan bahwa menghafal Al-Qur’an bukanlah hal yang paling berat, melainkan mempertahankan hafalan tersebut dalam hati adalah tantangan yang sebenarnya.

“Hafalan Qur’an itu harus diulang-ulang, harus terus diperdayakan agar tetap tinggal dalam hati,” ujarnya, dikutip dari kolutkab.go.id.

Baca Juga:  Sabet Predikat WTP 11 Kali, Bupati Kolut: Ini Hasil Kerja Kolektif

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat pondasi keagamaan dan pendidikan di Kolaka Utara, yang diharapkan dapat terus berlanjut dan berkembang,” tambah Ustadz Drs. Syamsuddin.

Sementara itu, Pj Bupati Sukanto Toding menekankan pentingnya peran pesantren dalam membentuk generasi yang kuat dan berkarakter.

“Banyak universitas di Indonesia kini telah menjadikan Tahfidz sebagai persyaratan dan salah satu tolak ukur. Selamat kepada para santri sebagai ulil albab. Orang tua kini sadar akan pentingnya menjadikan anak generasi yang kuat. Kita ingin anak-anak kita menjadi kebanggaan dan pesantren bisa menjadi contoh pusat kegiatan masyarakat. Kami dorong agar pesantren menjadi bagian dari program pemerintah, termasuk sebagai pusat kegiatan ekonomi,” ucapnya

Menurutnya, peran pesantren tidak hanya sebatas pada pendidikan agama, tetapi juga pada pengembangan keterampilan hidup dan pembentukan karakter yang tangguh.

Baca Juga:  Operasi Pasar, TPID Kolut Temukan Kemasan Minyak Goreng Tak Sesuai Takaran

“Pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak perubahan positif di masyarakat. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan partisipasi aktif dari masyarakat, pesantren bisa berfungsi sebagai pusat inovasi dan pemberdayaan ekonomi yang berdampak luas,” katanya.

Sukanto Toding juga menegaskan bahwa pesantren harus didorong untuk berkontribusi lebih dalam pembangunan nasional, menjadikannya pilar penting dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas.

Dengan acara wisuda ini, diharapkan Al-Qur’an dapat lebih membumi dan menjadi sumber informasi yang memberikan kabar tentang masa lalu dan masa depan Islam, serta mengatur kehidupan umat manusia di dunia dan akhirat.

**