BOMBANA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) meyakini program Bunda Asuh Stunting dapat menekan angka stunting di daerah itu.

Kepala DPPKB Bombana, Abdul Azis mengatakan, promram Bunda Asuh Stunting merupakan salah satu strategi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana.

“Diantaranya strategi yang di lahirkan yakni Bunda Asuh Stunting, dimana strategi ini seluruh kepala OPD Kabupaten Bombana ditugaskan untuk membina wilayah yang disebut ada stunting,” kata Abdul Azis ditemui HaloSultra.com di ruang kerjanya, Rabu, (23/8/2023).

Baca Juga:  Pemkab Bombana Beri Rekomendasi Kesesuaian Tata Ruang Kawasan Industri PT SIP di WIUP Aktif PT PLM dan PT AABI

Menurut Abdul Azis, penyebab stunting bukanlah hanya satu faktor, melainkan multifaktor sehingga untuk mengentaskannya juga perlu  melibatkan banyak pihak.

“Semua eselon III di turunkan untuk berperan menekan stunting ini, untuk kasus ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, tetapi semua harus berperan aktif, karena kalau tidak satu langkah semua akan pincang jadinya,” kata dia.

Lanjut Abdul Azis, dalam mengidentifikasi anak stunting di Kabupaten Bombana pihaknya menghadirkan tim pakar.

“Upaya kami dilapangan, dalam mensinyalir orang yang tergolong stunting kita turunkan tim pakar karena hanya tim ini yang berhak untuk mengatakan bahwa misalnya orang tersebut stunting,” terangnya.

Baca Juga:  Rencana Pertambangan Antimoni PT SIP di Bombana Dibalik Izin Usaha Kawasan Industri

DPPKB juga melakukan penanganan dari hulu ke hilir dimulai dari memberikan edukasi baik di sekolah-sekolah, calon pengantin, kelompok masyarakat yang mepunyai anak balita, serta Ibu Hamil.

“Semua petunjuk untuk menekan stunting ini kami sudah lakukan hari ini, sehingga kita berharap dapat mencapai angka prevalensi yang ditargetkan pemerintah yakni 14 persen pada tahun 2024,” tandasnya.

***/ad