BOMBANA – Menjelang Pemilu 2024 terjadi peningkatan permintaan pindah domisili di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pelayanan Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bombana, Anshar pada Kamis (8/7/2023).

Menurut Anshar, meningkatnya jumlah warga yang berurusan di Kantor Disdukcapil Bombana salah satunya disebabkan momentum Pileg 2024.

“Beragam alasan warga mengajukan pindah domisili, baik alasan pekerjaan, bahkan alasan ikut pilihannya atau calegnya dari kecamatan satu ke kecamatan lainnya,” terang Anshar di ruang kerjanya kepada HaloSultra.com pada Kamis (8/6/2023).

Baca Juga:  Pemkab Bombana Beri Rekomendasi Kesesuaian Tata Ruang Kawasan Industri PT SIP di WIUP Aktif PT PLM dan PT AABI

Dia mengungkap, efek dari banyaknya masyarakat yang pindah domisili membuat stok blanko KTP di Disdukcapil Bombana sering habis.

“Bagaimana tidak menimbulkan efek seperti itu, kadang belum lama KTP nya di cetak dia ajukan lagi mau pindah domisili,” kata Anshar.

Anshar mengatakan, pelayanan pengurusan dokumen kependudukan tak memakan waktu lama. Namun, yang sering terjadi kendala jaringan sehingga dalam pengurusan memakan waktu.

Baca Juga:  Rencana Pertambangan Antimoni PT SIP di Bombana Dibalik Izin Usaha Kawasan Industri

“Saat ini karena alat perekaman KTP elektronik ada kendala, untuk pencetakan KTP elektronik kita layani dengan Identitas Kependudukan Digital (IKD) tetapi pelayanan tetap berjalan,” katanya.

Dirinya menyebut, ada empat tempat layanan yang disediakan dalam pengurusan kependudukan, yakni Mal Pelayanan Publik Bombana, UPTD di Kepulauan Kabaena, UPTD Poleang, dan Boepinang.