BOMBANAPj Bupati Bombana Burhanuddin menyebutkan terdapat beberapa hal yang menjadi fokus pemerintah saat ini yakni inflasi, kemiskinan ekstrem, investasi, hingga stunting.

Inflasi menjadi momok menakutkan terbesar saat ini seiring dengan melonjaknya beberapa harga bahan pokok yang ada dipasar. Pemerintah pun dituntut keras untuk mengambil langkah strategis untuk menekan laju inflasi.

“Inflasi harus dijinakkan karena dapat mempengaruhi banyak hal, sehingga menjadi atensi Pemerintah setempat dalam menekan laju inflasi di Kabupaten Bombana,” kata Burhanuddin di Bombana, Rabu (31/5/2023).

Baca Juga:  YBM PLN UP3 Kendari-IZI Sultra Salurkan Paket Ramadan ke Warga Pesisir Bombana

Dalam penangan lanju inflasi di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), pemerintah setempat telah mengambil langkah-langkah strategis guna menekan laju inflasi, diantaranya mengadakan program pasar murah di beberapa kecamatan dan juga program satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) satu hektar.

Senada hal tersebut Kepala Dinas Pertanian Bombana, Muhammad Siarah, dalam upaya Pemerintah setempat menekan laju inflasi, Pemda Bombana memprogramkan satu instansi atau OPD memiliki lahan satu hektare tanaman hortikultura.

“Program satu hektare satu OPD ini sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu,” terang Muhammad Siarah.

Baca Juga:  Pemkab Bombana Beri Rekomendasi Kesesuaian Tata Ruang Kawasan Industri PT SIP di WIUP Aktif PT PLM dan PT AABI

Siarah menyebutkan, dalam mensukseskan program satu hektare satu OPD ini, Dinas Pertanian Bombana juga berperan melakukan pendampingan pada setiap OPD mulai dari tahap penyemaian hingga penanaman.

“Tanaman horti yang dimaksud diantaranya cabe, tomat, bawang dan sebagainya,” kata dia.

Dikatakannya, Kabupaten Bombana merupakan lumbung pangan Sultra terbesar setelah Kabupaten Kolaka Timur dan potensi untuk menyuplai produksi beras cukup tinggi.

Ditahun ini potensi panen padi di Kabupaten Bombana mencapai 17.713 hektar dengan produktivitas sebesar 76.589 ton.

**