KENDARI – Angka penduduk miskin di Sulawesi Tenggara (Sultra) dari September 2021 hingga September 2022 terus bertambah.

Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Ahmad Luqman menyebutkan jumlah penduduk miskin di Sultra pada September 2022 sebanyak 314,74 ribu orang atau bertambah 4,95 ribu orang dibanding Maret 2022.

“Jika dibandingkan dengan September 2021 jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 8,52 ribu orang namun di tahun 2022 tercatat sebesar 11,27 orang, naik 0,10 persen poin terhadap Maret 2022,” jelas Ahmad di Kendari, Senin (16/1/2023).

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca 15 Mei 2025, Hampir Seluruh Wilayah Sultra Berpotensi Diguyur Hujan

Selanjutnya, Ahmad Luqman mengatakan, yang menjadi penyebab bertambahnya kemiskinan karena adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun 2022, sehingga terjadi kenaikan yang sangat drastis.

“Ada penyesuaian harga BBM dan dampaknya ke harga-harga bahan pokok, sehingga kemiskinan terpengaruh,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menuturkan peran pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan dengan memberikan bantuan sosial (Bansos).

Baca Juga:  Pemprov Sultra Canangkan Pembangunan Bandara dan Pelabuhan Internasional

“Bahkan menurut kami, kalau tidak ada Bansos dari pemerintah di pastikan kemisikinan lebih tinggi lagi, tapi dengan adanya bantuan tersebut, paling tidak dapat menekan,  sehingga tidak terlalu tinggi kenaikannya,” tuturnya.

Dia berharap agar masyarakat lebih giat bertani apa lagi khususnya di masyarakat pedesaan sehingga angka kemiskinan dapat menurun. **