KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Kendari memperingatkan masyarakat di sejumlah wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan tepatnya pada 30 Desember hingga 4 Januari 2022.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari, Sugeng Widarko menjelaskan pihaknya menidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dan gelombang tinggi dalam priode sepekan kedepan.

“Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti aktifnya gelombang equatorial Rosby, MJO, dan Type Low di Sultra massa udara basah, Lapisan rendah terkonstrasi di wilayah Sultra sampai lapisan 700 mb mencapai 70-90 persen, index labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sultra, beserta hangatnya suhu muka laut di terutama di perairan Baubau, perairan Wakatobi, perairan Manui Kendari dan Laut Banda” kata Sugeng melalui keterangan resminya, Kamis (29/12/2022).

Sehingga dengan kondisi seperti itu, akan menambah pasokan air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awaan hujan.

“Berdasarkan pantauan pergerakan angin dan streamlinenya terpantau pergerakan angin dari Barat Daya hingga Barat Laut memasuki Laut Banda Timur Sulawesi, perairan Wakatobi, dan perairan Baubau dengan kecepatan angin >20 knots,” paparnya.

“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Provinsi Sultra memprakirakan dalam 6 hari ke depan potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kital/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah,” ujarnya.

Baca Juga:  Kakanwil Kemenag Sultra Ajak Siswa Tingkatkan Daya Saing Lewat Ajang May.Com

Berikut sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem berupa curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kital/petir dan angin kencang:

Sementara itu BMKG juga memberi peringatan potensi angin kencang yang dapat mencapai diatas 20 knots sehingga berpotensi mengakibatkan gelombang 1,25-2,5 meter (kategori gelombang sedang) terjadi di wilayah sebagai berikut:

  • 30 Desember 2022: perairan Wakatobi bagian barat dan timur dan perairan Baubau bagian utara.
  • 31 Desember 2022: perairan utara Wakatobi bagian barat dan timur, perairan Baubau bagian utara, dan perairan Banggai bagian selatan.
  • 1 dan 2 Januari 2023: perairan utara Wakatobi bagian barat dan timur, perairan Baubau bagian utara, perairan banggai bagaian utara dan selatan.
  • 4 Januari 2023: perairan utara Wakatobi bagain barat dan timur, perairan Baubau bagian utara, dan Laut Banda timur Sultra bagaian barat.
Baca Juga:  7 Kapolres di Sultra Berganti, Berikut Daftar Lengkapnya

Tinggi gelombang 2,5- 4,0 meter (kategori gelombang tinggi) terjadi di wilayah sebagai berikut:

  • 30 Desember 2022- 1 Januari 2023: perairan Baubau bagian selatan.
  • 2 dan 3 Januari 2023: perairan Baubau bagian selatan, perairan utara Wakatobi bagian barat.
  • 4 Januari 2023: perairan selatan Wakatobi bagain barat dan timur.

Tinggi gelombang 4,0-6,0 meter (kategori gelombang sangat tinggi) terjadi di wilayah sebagai berikut:

  • 2-3 Januari 2023: Laut Banda timur bagian selatan dan prairan selatan Wakatobi bagian barat dan timur.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada, khususnya akan dampak dari curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

“Harap diperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran dan dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi (perairan Manui Kendari, perairan Baubau, perairan Wakatobi, dan Laut Banda Timur Sultra) agar tetap selalu waspada, terutama mulai tanggal 2-3 Januari 2023,” papar Sugeng.

“Masyarakat agar tetap memperbarui informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik,” pungkasnya. **