Profil Prof Armid, Ahli Kimia Kelautan yang Kini Jabat Rektor UHO
HALOSULTRA.COM – Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Togar Mangihut Simatupang resmi melantik Prof Armid menjadi Rektor Universitas Halu Oleo pada Jumat (1/8/2025) siang.
Dalam pemilihan rektor (Pilrek) UHO tahun 2025 lalu, Armid meraih suara terbanyak dengan total 31 suara, unggul tipis dari pesaing terdekatnya, Prof Takdir Saili sebanyak 30 suara.
Prof. Armid, S.Si., M.Si., M.Sc., D.Sc. merupakan putra daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) kelahiran Kendari, 18 Juni 1975.
Data yang diperoleh redaksi HaloSultra.com, Prof. Armid diketahui menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Hasanuddin tahun 1999.
Kemudian melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar Magister Kimia di Universitas Gadjah Mada tahun 2003.
Karier akademiknya membawanya studi ke Jepang hingga meraih gelar Master of Science bidang Kimia Kelautan pada tahun 2007.
Sementara gelar Doktor di bidang Marine and Environmental Science diperolehnya di University of the Ryukyus pada tahun 2011.
Dengan bekal pengetahuannya di pendidikan di luar negeri serta keinginan untuk terus memperkaya perspektif ilmiahnya, Prof Armid diketahui menjadi peneliti asing dan asisten riset di Okinawa.
Sepulang dari Jepang, Armid aktif mengajar di Fakultas MIPA UHO dengan membawa reputasinya sebagai ahli Kimia Kelautan.
Jenjang karirnya di UHO, Prof Armid tercatat pernah menjabat Kepala Laboratorium Kimia Analitik FMIPA pada 2011-2013 hingga kemudian memimpin Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana pada tahun 2013-2017.
Pada tahun 2013 juga, Armid pernah dianugerahi Satyalancana Karya Satya X dari Presiden RI
Di manajerial kampus, dia pernah menjabat Sekretaris Senat UHO dalam kurung waktu 2015-2017.
Kemudian pada tahun 2017, Prof Armid dipercayakan menduduki jabatan Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Humas.
Hingga kemudian dirinya maju sebagai calon Rektor UHO dengan visi ingin menjadikan UHO sebagai universitas kelas dunia, berbasis tata kelola modern dan jejaring global.
Dan Prof Armid pun meraih 31 suara, unggul tipis dari pesaingnya, Prof Takdir Saili yang memperoleh 30 suara.
***
Tinggalkan Balasan