KENDARI – Produksi komoditas Kakao di Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai 107.876 ton hingga Juni 2025.

Jumlah produksi yang menggembirakan ini merupakan bagian dari evaluasi kinerja pihaknya pada subsektor unggulan penopang ekonomi masyarakat pedesaan.

Produksi tersebut bersumber dari total areal kebun kakao seluas 217.803 hektare.

“Dari total luasan tersebut, sekitar 156 ribu hektare sudah masuk masa menghasilkan, sedangkan sisanya, sekitar 26 ribu hektare masih dalam tahap belum produktif,” kata Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, Sabtu (28/6/2025) seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga:  Mulai Maret 2025, Wings Air Kembali Layani Penerbangan Wakatobi-Kendari

Luas lahan penghasil Kakao tersebut tersebar di enam kabupaten sentra produksi, yakni Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe, Muna, dan Bombana.

Wilayah ini, kata Rusdin, memang memiliki kondisi agroklimat yang mendukung pertumbuhan Kakao secara optimal.

“Jadi memang wilayah ini menjadi fokus kami, pemerintah daerah, tanpa mengesampingkan daerah-daerah lainnya,” kata dia.

Kata dia, saat ini terdapat sedikitnya 135.265 petani kakao di Bumi Anoa. Mereka tersebar di enam kabupaten sentra produksi dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dan pengolahan komoditas kakao, baik dalam bentuk biji kering maupun produk turunan skala rumahan.

Baca Juga:  Motor Mogok Diduga karena Pertalite Oplosan, Ratusan Ojol Mengadu ke Polresta Kendari

“Komoditas ini tumbuh dan berkembang di banyak wilayah, tapi yang dominan tetap di Kolaka Raya dan Muna. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan dalam meningkatkan nilai tambah dan produktivitas,” pungkasnya.

**