4 Kabupaten di Sultra Dapat Hibah Pembangkit Listrik Tenaga Surya dari KOICA
KENDARI – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut terdapat empat kabupaten di wilayah Bumi Anoa mendapatkan hibah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari Korea International Cooperation Agency (KOICA).
KOICA sendiri merupakan badan pemerintah Korea Selatan yang bertugas meningkatkan efektivitas program bantuan hibah Korea Selatan untuk negara berkembang.
Kabid Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM Sultra, Dewi Rosaria Amin mengatakan hibah PLTS tersebut diberikan melalui Kementerian ESDM sebelum disalurkan langsung ke desa-desa penerima.
“Proyek itu telah diinisiasi sejak 2019 dan rampung pada 2023,” kata Dewi Rosaria dalam keterangannya, Rabu (26/2/2025).
Empat kabupaten penerima hibah PLTS dimaksud adalah Bombana, Muna, Muna Barat (Mubar), dan Konawe Selatan (Konsel).
Di Kabupaten Bombana ada tiga desa yang penerima hibah PLTS yakni Dusun Pulau Baliara, Desa Baliara, Kecamatan Kabaena Barat (104 rumah, daya 34,88 kilowatt peak/KWp), Dusun Pulau Bangko, Desa Baliara, Kecamatan Kabaena Barat (139 rumah, daya 47,96 KWp), serta Dusun Boepapa, Desa Lengor, Kecamatan Kabaena Tengah (150 rumah, daya 45,78 KWp).
Di Kabupaten Muna, hibah PLTS diberikan kepada Desa Wangkolabu, Kecamatan Towea, yang mencakup 182 rumah dengan total daya 89,38 KWp.
Sementara di Kabupaten Muna Barat, penerima manfaat adalah Desa Tasipi, Kecamatan Tiworo Utara, dengan 190 rumah dan daya 74,12 KWp.
Dan di Konsel ada dua desa, yakni Desa Tambolosu, Kecamatan Laonti (306 rumah, daya 71,94 KWp), dan Desa Malaringgi, Kecamatan Laonti (177 rumah, daya 75,21 KWp).
“Kini masyarakat di desa-desa tersebut sudah menikmati manfaat listrik berbasis energi terbarukan,” katanya.
Dewi menjelaskan, PLTS tersebut akan dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Selain itu, BUMDes mengembangkan usaha pendamping, seperti depot galon isi ulang, produksi es batu, pengadaan kapal, serta pangkalan pengecer gas untuk menopang keberlanjutan operasional PLTS.
“Hibah PLTS itu dikelola oleh BUMDes yang juga dirancang dengan usaha dana pendampingan, seperti pangkan galon isi ulang, pembuatan es batu, pengadaan kapal, dan pangkalan pengecer gas,” katanya.
Dia berharap masyarakat dapat menjaga dan merawat fasilitas dengan baik. Pasalnya, pembangunan PLTS membutuhkan biaya yang sangat besar, sehingga diperlukan kesadaran serta rasa memiliki agar manfaatnya bisa terus dinikmati dalam jangka panjang.
“Biaya pembangunannya tidak murah. Jadi kami berharap masyarakat bisa menjaga dan merawatnya agar listrik tetap bisa digunakan dalam waktu lama,” harapnya.
**
Tinggalkan Balasan