Antisipasi Virus Jembrana Meluas di Sultra, 15 Ribu Dosis Vaksin Disiapkan
KENDARI – Sebagai langkah pencegahan penyebaran virus Jembrana yang menginveksi ternak sapi di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang kian meluas, upaya untuk penanganan masih berlangsung.
Terbaru, pihak Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra menyiapkan sebanyak 15.000 dosis vaksin untuk untuk sapi-sapi di wilayah Sultra.
Virus Jembrana merupakan virus RNA dengan utas tunggal, berbentuk icosahedral dengan panjang basa 7732 pasang basa (pb) dan bersifat patogen hanya pada sapi Bali. penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, peradangan selaput lendir mulut, pembesaran kelenjar pertahanan, dan mencret (diare) yang sering bercampur dengan darah, hingga menyebabkan kematian ternak.
Kadistanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya menjelaskan langkah ini diambil menyusul meningkatnya laporan kasus virus Jembrana di sejumlah daerah di Sultra.
“Pada tahun 2024, kami telah mendistribusikan 15.000 dosis vaksin untuk mengantisipasi penyebaran virus ini. Tahun ini, Pemerintah Provinsi kembali mengalokasikan jumlah yang sama, yaitu 15.000 dosis vaksin yang bersumber dari APBD. Vaksinasi ini akan difokuskan pada daerah-daerah yang telah teridentifikasi mengalami wabah,” kata Rusdin, Rabu (29/1/2025) sepertid kutip dari laman Kendari Pos.
Lanjutnya, berdasarkan data yang dihimpun melalui aplikasi pelaporan hingga Desember 2024, terdapat 631 kasus virus Jembrana yang tercatat.
Namun, dari kasus-kasus tersebut kasus tersebut masih memerlukan verifikasi lebih lanjut untuk memastikan seluruhnya memang disebabkan oleh paparan virus Jembrana.
“Kita masih akan melakukan pengambilan sampel darah dan uji laboratorium, untuk memastikan apakah seluruh kasus disebabkan oleh virus jembrana,” ujarnya.
Diungkapkannya, berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) terdapat 500 ekor sapi di Sultra terpapar virus jembrana.
Sehingga Pemprov Sultra kemudian mengalokasikan 15.000 dosis vaksin yang bersumber dari APBD 2025.
“Vaksinasi ini akan difokuskan pada daerah-daerah yang telah teridentifikasi mengalami wabah Jembrana,” katanya.
“Penyebaran virus Jembrana yang mengancam kesehatan ternak ini menjadi perhatian serius, dan dengan langkah-langkah pencegahan yang terus diperkuat, diharapkan wabah tersebut dapat segera terkendali di Sulawesi Tenggara,” sambungnya
Berikut ini data daerah di Sultra dengan angka kasus virus jembrana tertinggi hingga akhir 2024, antara lain:
- Kabupaten Konawe Selatan : 334 kasus,
- Kabupaten Konawe Utara : 149 kasus,
- Kabupaten Bombana : 35 kasus, dan
- Kabupaten Kolaka : 55 kasus.
**
Tinggalkan Balasan