KENDARI – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso, didampingi Ketua Persit KCK PD XIV Hasanuddin Desi Totok Imam bersama Pejabat Utama (PJU) Kodam melaksanakan Kunjungan Kerja (Lunker) di Kodim 1417/Kendari, pada Kamis (15/9/2022).

Dalam kunjungannya, Totok memberikan pengarahan kepada seluruh prajurit personel Kodim 1417/Kendari baik personel militer, PNS maupun Ibu-Ibu Persit KCK Cabang L Kodim 1417/Kendari.

Totok mengatakan, dalam kunkernya akan mengecek perintah yang diberikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) dan Panglima TNI mengenai ketahanan pangan dan ketahanan sosial di wilayah.

Lebih lanjut Pangdam mengajak kepada anggota yang bertugas di kewilayahan agar tetap menjalankan tugas dan tanggung jawabnya yang telah diberikan kepada pimpinan.

Selain itu Totok juga mengecek perkembangan COVID-19 dan masalah stunting.

“Perkembangan COVID-19 alhamdulillah kemarin ada laporan dari Danrem dan Forkopimda untuk COVID-19 sudah bisa ditekan. Kemudian masalah stunting saat ini di Kendari sudah di bawah standar nasional yang 24 persen dan Kendari sudah di sekitaran 20 persen dan ada komitmen dari Pak Wali Kota dan Ketua Dewan, Forkopimda untuk menurunkan lagi angka stunting,” ujarnya

Jenderal bintang dua ini juga menekankan tentang slogan ‘6K DI HATI KITA’ yang merupakan slogan yang dilaunching Pangdam Hasanuddin sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada negara dan bangsa khususnya di wilayah Kodam XIV/Hasanuddin.

“Yang pertama karakter. Maksud dari kata karakter adalah harga yang mutlak, yang harus dimiliki oleh prajurit TNI, terutama, mental dan moral harus bagus. Ke dua yaitu Kapabel, Prajurit itu harus cakap, profesional. Semua yang dilakukan oleh prajurit Hasanudin harus bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.

Komponen ke tiga lanjut totok, yaitu Kompak, yang bertujuan agar seluruh prajurit jajarannya dapat bekerjasama dengan seluruh komponen bangsa.

“Selanjutnya Kerakyatan. Kita tidak ingin bahwa TNI lupa bahwa TNI ini berasal dari rakyat untuk rakyat, senantiasa bermanfaat untuk rakyat. Sedangkan yang terakhir Kontemporer, yaitu kita harus mengikuti perkembangan, harus inovasi, harus produktif, harus punya inspirasi untuk menghadapi tantangan teknologi saat ini,” pungkasnya. ***