KENDARI – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI tahun 2024, Sabtu (20/7/2024).

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kwarda Sultra ini dibuka langsung oleh Sekda Sultra selaku Sekretaris Mabida Gerakan Pramuka Sultra, Asrun Lio mewakili Pj Gubernur Andap Budhi Revianto (Ketua Mabida).

Hadir dalam kesempatan tersebut juga dihadiri unsur Forkopimda Provinsi, Pimpinan OPD, mewakili Bupati/Wali Kota se-Sultra, Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab), Pembina, Pelatih, Pamong, Instruktur Saka, Dewan Kerja, serta undangan lainnya.

Ketua Panitia Musda, Aryo Wira Setiawan dalam laporannya menjelaskan pelaksanaan Musda berdasarkan Pasal 77 AD-ART Gerakan Pramuka pada pokoknya akan mengevaluasi capaian rencana kerja 5 tahun dan laporan pertanggungjawaban keuangan, menetapkan rencana kerja 5 tahun kedepan, serta memilih Ketua Kwarda, memilih anggota formatur, dan memilih ketua dan anggota lembaga pemeriksa keuangan masa bakti berikutnya.

“Peserta Musda XI tahun 2024 diikuti oleh perutusan Kwarda Sultra dan perutusan 16 Kwartir Cabang kecuali Kabupaten Konawe Kepulauan tidak diikutkan karena keperngurusannya telah selesai 2 tahun dan belum melaksanakan Musyawarah Cabang,” ujar Aryo.

“Total peserta Musda secara total sejumlah 136 orang. Terkait waktu pelaksanaan sempat 3 kali ditunda karena sedikit terkendala terkait anggaran, namun dengan dukungan semua pihak termasuk Pemprov dalam hal ini Sekda Sultra sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan 20 Juli hari ini,” imbuhnya.

Dirinya juga menambahkan dipilihnya Kwarda Sultra menjadi lokasi kegiatan Musda karena dinilai juga bagian dari fasilitas yang telah disediakan Pemprov yang harus dimaksimalkan penggunaannya.

Ketua Harian Kwarda Sultra, Jainuddin Ladansa dalam kesempatannya kembali menegaskan proses Musda yang dijalankan telah sesuai prosedur.

Baca Juga:  Pengurus AMSI Sultra Periode 2024-2028 Segera Dilantik, Begini Persiapannya

“AD-ART dan Undang-undang Gerakan Pramuka menjadi patokan kita melangkah. Karena Gerakan Pramuka memang selalu didik untuk patuh tidak boleh keluar dari rel yang sudah ditetapkan sehingga Kwartir Daerah tidak boleh main-main dalam urusan Musda apalagi urusan pencalonan (Ketua Kwarda). Betul-betul mengikuti prosedur, jadi kita tidak boleh menganggap Gerakan Pramuka menjadi organisasi yang bisa disederhanakan. Jadi kita fokus menyelenggarakan Musda, kita sepakati apa yang perlu kita sepakati,” jelas pria yang akrab disapa Kak Jay ini

Pihaknya juga tak lupa menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Ketua Kwarda Sultra, Irawan Laliasa dalam forum tersebut.

Sementara itu, Sekda Sultra yang juga selaku Sekretaris Mabida Gerakan Pramuka Sultra, Asrun Lio menyebut adanya Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 sebagai landasan Gerakan Pramuka, maka pemerintah pusat dan daerah memiliki kewajiban moril dan materil untuk mendukung segala aktivitas kegiatan kepramukaan.

“Tantangannya adalah tidak semua kepala daerah selaku Ketua Mabida atau Mabicab memiliki kepekaan dan kepedulian yang sama akan petingnya pendidikan kepramukaan,” ujar Sekda.

Sekda Sultra selaku Sekretaris Mabida Gerakan Pramuka Sulawesi Tenggara saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan pembukaan Musda ke-XI Gerakan Pramuka Sultra di Aula Kwarda, Sabtu (20/7/2024)/Ist

Asrun juga mengegaskan di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Andap Budhi Revianto, pihaknya bertekad memberi yang terbaik untuk Gerakan Pramuka.

Sekda yang menyampaikan pesan Pj Gubernur menyebutkan agar momentum Musda dapat merumuskan hasil terbaik untuk rencana kerja Gerakan Pramuka Sultra kedepan. Selain itu, Pj Gubernur juga memberi instruksi kepada Asrun Lio untuk mengawal langsung proses Musda bersama jajaran pengurus Kwarda.

Melanjutkan pesan Pj Gubernur, Sekda berharap kepada Kwarda dan Kwarcab se-Sultra untuk lebih produkif menyajikan program kegiatan yang sesuai dengan tuntunan dan kebutuhan pendidikan Gerakan Pramuka.

“Saya juga meminta kepada Bupati/Wali Kota selaku Mabicab untuk memberi perhatian penuh kepada Kwartir Cabang masing-masing hingga ke gugus depan dan satuan karya,” pintanya.

Baca Juga:  Jadwal Imsak dan Buka Puasa untuk Wilayah Sultra 22 Maret 2025, Cek Disini

Pemprov Sultra juga tak lupa menyampaikan apresiasi kepada Irawan Laliasa (Ketua Kwarda Sultra) beserta jajaran pengurus atas dedikasi dan pengabdiannya dalam mengemban amanah menjadi selama masa bakti 2013-2018 dan 2019-2024.

Dalam kegitan tersebut juga dilakukan penyerahan piagam apresiasi kepada Kwarcab Wakatobi, Muna, Kota Baubau, Buton Tengah, dan Bombana yang telah menjadi tuan rumah kegiatan yang telah sukses dilaksanakan oleh Kwarda Sultra selama 5 tahun ke belakang.

Nama Sekda Sultra Mencuat Didapuk Jadi Ketua Kwarda Sultra

Agenda Musda ke-XI Gerakan Pramuka Sultra yang dilaksanakan juga memunculkan nama Sekda Provinsi Sultra Asrun Lio yang menjadi kandidat kuat untuk secara aklamasi menahkodai Ketua Kwarda Sultra masa bakti 2024-2019.

Menanggapi hal itu, Asrun Lio menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme dan dinamika di Musda.

“Kita belum tahu apakah aklamasi atau ada mekanisme lain dalam Musda ini, tetapi yang terpenting adalah sesuai pesan Pj Gubernur Sultra selaku Ketua Mabida, pelaksanaan Musda ini dilaksanakan sesuai mekanisme yang ada, sesuai AD-ART Kepramukaan,” ujar Asrun.

Meski begitu, dirinya mengaku siap jika diberi amanah oleh peserta Musda untuk memimpin Kwarda Sultra untuk lima tahun mendatang.

“Kalau diamanatkan tentu kita bertanggung jawab dengan amanah itu dan kita akan jalankan. Tetapi kita serahkan mekanismenya semua kepada Musyawarah Daerah. Pramuka ini salah satu organisasi yang setiap tahunnya mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi dalam bentuk dana hibah. Tentu diharapkan hibah ini bisa menggerakkan kepramukan dalam membentuk karakter anak-anak didik,” pungkasnya.

**