KENDARI – Opening Ceremony Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) tahun 2024 yang mengusung tema “Sinergi Untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia” digelar di salah satu hotel di Kota Kendari, pada Senin (8/7/2024).

Opening Ceremony FESyar KTI ini ditandai dengan pemukulan gendang yang dilakukan secara serentak oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Sulawesi Tenggara.

FESyar KTI di Sultra akan dilaksanakan selama 4 hari mulai sejak tanggal 7 sampai dengan 10 Juli 2024.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung mengungkapkan bahwa ekonomi syariah adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan ekonomi nasional.

Baca Juga:  Kapolda Sultra Warning Pihak yang Sengaja Timbun Bahan Pokok, Bakal Ditindak

“Sistem ekonomi yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah tidak hanya memberikan solusi bagi permasalahn ekonomi tetapi juga membawa nilai-nilai moral dan etika yang tinggi,” ujarnya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia menyebut festival ini memiliki peran sangat penting didalam mengenalkan dan mengembangkan ekonomi syariah di tengah masyarakat.

“Pelaksanaan FESyar KTI di Sultra ini begitu spesial karena bertepatan dengan kita memperingati masuknya bulan Muharram 1446 H. Semoga spirit hijrah dapat kita tauladani untuk melakukan perubahan dan adaptasi menuju perkembangan ekonomi dan keuangan syariah yang semakin baik,” harapnya.

Sementara itu, Sekda Sultra, Asrun Lio menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkrit dari upaya bersama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kawasan Timur Indonesia khususnya di Sultra.

Baca Juga:  Terima Kunjungan ASR, Pj Gubernur Sultra Paparkan Sejumlah Hal

“Melalui FESyar KTI tahun 2024 ini, kita akan bersama-sama merasakan potensi ekonomi syariah yang kaya dan beragam, serta menggali peluang-peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkpanya.

Selain itu juga, Sekda Sultra menambahkan, ekonomi syariah dengan prinsip-prinsipnya yang berkeadilan dan berkelanjutan, menawarkan solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan ekonomi yang di hadapi saat ini.

“Prinsip-prinsip seperti bagi hasil, tolong menolong dan keadilan sosial bukan hanya memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendorong pemerataan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.

**