KENDARI – Garda Muda Anoa (GMA) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyayangkan dan prihatin atas tingginya angka inflasi di Bumi Anoa.

Diketahui, angka inflasi di Sultra bahkan mencapai 3,46 persen pada pekan ketiga Oktober 2023.

Angka tersebut menempatkan Sultra diurutan kedua, sebagai provinsi dengan angka inflasi tertinggi di Indonesia, setelah Provinsi Bangka Belitung diurutan pertama dengan inflasi tertinggi 3,55 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ada 10 daerah dengan tingkat inflasi cukup tinggi di Indonesia.

Baca Juga:  289 Desa Wisata di Sultra Sudah Bisa Akses Internet dengan Baik

Bahkan, sejumlah komoditas seperti gas elpiji 3 kg tembus bahkan tembus harga Rp75 ribu.

Presidium GMA Sultra, Muhammad Ikbal Laribae menyampaikan tingginya tingkat inflasi menyebabkan masyarakat Sultra menjerit.

“Rakyat tercekik dengan tingginya harga bahan pokok. Apalagi gas elpiji 3 kg, harganya melambung tinggi,” ungkap Ikbal, Kamis (26/10/2023).

GMA Sultra menilai, Pj Gubernur Sultra tak serius dalam menekan angka inflasi.

“Sejauh ini, Pj Gubernur Sultra tak punya langkah kongkret terkait bagaimana mengatasi semua persoalan yang saat ini mencekik masyarakat Sultra,” terangnya.

Baca Juga:  Kapolda Sultra Warning Pihak yang Sengaja Timbun Bahan Pokok, Bakal Ditindak

Ikbal pun, meminta agar Kemendagri harus turun tangan. Pihaknya pun akan turun aksi dan menemui langsung Mendagri Tito Karnavian yang saat ini sudah tiba di Kota Lulo.

“Besok, kami akan turun aksi. Kami akan meminta bertemu langsung Mendagri. Agar Pj Gubernur sebaiknya dicopot saja,” ungkapnya.

**