KENDARI – Tiga kunci pemasyarakatan di Sulawesi Tenggara (Sultra) maju yakni back to basic, yakni: pemasyarakatan PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi Transparan, Inovatif), humanis dan kolaboratif.

Hal tersebut diungkapkan Plt. Direktur Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Erwedi Supriyatno dalam kegiatan Sosialisasi Teknis Pemasyarakatan di wilayah Sultra Tahun 2023 di salah satu hotel di Kota Kendari, Kamis (30/3/2023).

Dijelaskan Erwedi, back to basic meliputi,

Pertama: Deteksi dini pencegahan gangguan; Kedua: Berantas peredaran gelap narkoba; Ketiga: Sinergitas dengan aparat penegak hukum.

“Hal ini berpedoman pada Keputusan Dirjenpas Nomor PAS-571. PK. 02.01.10.01 Tahun 2021 tentang strategi percepatan pencegahan gangguan keamanan dan pemberantasan peredaran gelap narkotika di Lapas dan Rutan serta Keputusan Dirjenpas Nomor PAS-138. OT. 02.02 Tahun 2021 tentang program pelaksanaan prinsip dasar pemasyarakatan (back to basics),” jelas Erwedi dalam penyampaiannya.

Baca Juga:  Gubernur Sultra Minta Jajaran Bekerja dengan Hati dan Penuh Tanggung Jawab

Erwedi juga menegaskan, untuk membuat mitigasi resiko dan mengidentifikasi resiko pada deteksi dini. Mencari dan melihat informasi atau data mengenai apa potensi yg terjadi pada gangguan keamanan dan ketertiban.

“Dengan langkah-langkah tersebut tidak dimanfaatkan oleh WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) melakukan pelarian atau gangguan keamanan dan ketertiban,” tegasnya.

Dirinya juga menekankan agar UPT beserta jajarannya membuat SOP terkait penanggulangan bencana pada UPT Pemasyarakatan.

Hal ini dikarenakan masih banyak petugas yang belum mengetahui, mengikuti pelatihan penanggulangan bencana, dengan meningkatkan hubungan regulasi ke PLN, DAMKAR, dan juga BPNP.

Selain itu UPT Pemasyarakatan dan jajarannya diminta untuk berkomitmen memberantas peredaran gelap narkotika.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca Sultra 31 Mei 2025, Hujan Ringan hingga Sedang di Beberapa Wilayah

“Bantulah Kadivpas, bantulah semua Kalapas Karutan, Ka KPR, Ka KPLP dan seluruh jajarannya agar kondisi Lapas Rutan selalu aman dan terkendali,” bilangnya.

Menjelang Pemilu 2024, Direktur Bimbingan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi ini juga menhingatkan jajaran Kanwil Kemekumham Sultra untuk bersikap netral serta melakukan pemutahiran data NIK dan KTP Elektronik di Lapas Rutan, serta penguatan terkait keamanan fisik, keamanan dinamis dan keamanan prosedural.

“Laksanakan tugas dengan satu komando team work. Yakni bersama tim kita hadapi tantangan bersama. Bersama tim kita menjadi kuat. Bersama tim kita jadi pemenangnya. Bangun tim yang kuat  solit dan kompak. Pentingnya sebuah kerja sama.,” demikian Erwedi. **