KENDARIPemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra), kembali mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2023 di daerah secara daring yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Mendagri RI) di Aula Merah Putih Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Senin (27/3/2023).

Dikutip dari laman PPID Utama Provinsi Sultra, Rakor Pengendalian Inflasi yang digelar rutin mingguan ini dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, dan diikuti secara daring maupun luring oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, TNI, Polri, dan stakeholders terkait.

Pemprov Sultra dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Asrun Lio selaku Sekretaris Daerah Provinsi Sultra.

Mendagri Tito Karnavian mengatakan dalam arahan Presiden yang disampaikan Menteri Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, sudah mengeluarkan surat edaran nomor: R-38/Seskab/DKK/03/2023 tentang arahan terkait penyelenggaraan buka puasa bersama yang ditujukan kepada Menteri, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, Kepala Badan dan Lembaga yang endingnya terkait dengan pola hidup sederhana, diminta untuk ditiadakan kegiatan bukan puasa bersama pejabat.

Mendagri RI juga mengeluarkan surat edaran tanggal 24 Maret 2023 yang menindaklanjuti surat edaran Seskab yang ditujukan kepada Gubernur, Bupati, Walikota se- Indonesia nomor: 100.4.4/1731/SJ. Oleh karna itu, Pemerintah masih menerapkan prinsip kehati-hatian penanganan Covid-19 menginat saat ini masih dalam transisi pandemi menuju endemik.

Baca Juga:  KPU Sultra Tetapkan Andi Sumangerukka-Hugua sebagai Gubernur dan Wagub Terpilih

Dalam paparannya Deputi BPS, Pudji Ismartini menjelaskan perkembangan harga Minggu ke-4 Maret 2023 mengalami kenaikan harga tertinggi yang terjadi di Kabupaten Buton Utara Sulawesi Tenggara yaitu sebesar 18,25 persen.

Menurutnya ada sepuluh daerah di Indonesia yang mengalami fluktuasi yang tertinggi pada harga daging ayam ras.

“Ada 10 Kabupaten dan Kota dengan fluktuasi harga daging ayam ras tertinggi yaitu Kabupaten Kendal, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow,” ungkap Deputi BPS Pudji Ismartini.

Disusul Kabupaten Pinrang, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Konawe, Kabupaten Berau, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Untuk potensi kenaikan harga tertinggi komoditas di Provinsi Sulawesi Tenggara, Minggu ke-4 Maret yaitu Cabai Rawit berada di Buton Utara.

Baca Juga:  Masih Diwarnai Hujan, Simak Prakiraan Cuaca Wilayah Sultra 9 Mei 2025

“Kemudian Beras ada di Kabupaten Buton Utara, Muna, Wakatobi, Kolaka Utara dan Buton Tengah,” tuturnya.

Menurutnya daerah yang diwaspadai sangat tinggi ada di Kabupaten Buton Utara, sehingga untuk mengecek dipasar-pasar karna ini sangat memberatkan masyarakat.

Sementara itu, Asrun Lio menyampaikan hasil dari pemaparan Mendagri tentang keprihatinan pada beberapa daerah yang mengalami fluktuasi yang didalamnya termasuk Sultra.

“Ada beberapa harga komoditi termasuk beras, bawang merah,bawang putih, cabe merah,” ucap Asrun Lio.

Terkhusus untuk beras ada lima wilayah kenaikan cukup tinggi, terutama Buton Utara.

Menurut Asrun Lio, tim TPID harus mengunjungi dan mengelar pasar murah melibatkan Bulog.

“Saya juga sudah Whatsapp Sekda Butur untuk segera dilakukan intervensi dengan daerah untuk menggunakan dana BTT,” terangnya.

Hal tersebut karna sudah kewajiban setiap daerah untuk menggunakan dana BTT pada momen yang tepat, yakni bulan suci Ramadhan dan permintaan terhadap beberapa komodi cukup tinggi.

Oleh karna itu, ia berharap dapat segera melakukan intervensi bukan hanya Butur ada beberapa daerah lain. **