KENDARI – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut permasalah peredaran narkoba tidak terlepas dari permasalahan ekonomi masyarakat.

“Sebenarnya penyalahgunaan narkoba ini banyak faktor, salah satunya adalah karena ekonomi,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (Kabid P2M), Harmawati pada Jumat (10/2/2023)

Dia juga menyebutkan, dari data secara nasional, dari tahun 2022 sampai saat ini telah terjadi peningkatan angka penyalahgunaan narkotika lebih banyak pada perempuan ketimbang laki-laki.

Baca Juga:  Festival Liangkabori Kembali Digelar, Ada Beragam Lomba hingga Pertunjukan Tradisional

“Salah satunya faktor ekonomi. Kenapa, itu tadi perempuan lebih cenderung lebih banyak dari pada laki-laki karena banyak jadi kurir yang tidak punya pekerjaan. Ada yang tawari jadi mereka mau,” jelasnya.

Harmawati menambahkan, hal lain yang turut mempengaruhi juga karena faktor pola asuh lingkungan serta masih tersedianya barang tersebut di tengah-tengah masyarakat.

Disamping itu, untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan narkoba, saat ini pihak BNN selalu intens menjalankan program yang dapat mencegah masyarakat untuk tidak terjebak pada penyalahgunaan narkotika.

Baca Juga:  Gubernur Diingatkan Fokus Tuntaskan Masalah Masyarakat Sultra, Jangan Hanya Urusi Jembatan Muna-Buton

“Seperti melakukan edukasi baik di masyarakat. Kami juga melakukan program dengan melakukan edukasi ke sekolah-sekolah, terus mengajarkan dan menyanyikan lagu BNN agar siswa tau dan paham dari penyalahgunaan narkoba ini, dan itu kami lakukan meski tidak ada anggarannya,” bebernya.