Ini 5 Calon Daerah Otonom Baru di Sulawesi Tenggara

KENDARI – Pertambahan populasi penduduk serta potensi ekonomi yang dimilikinya menyebabkan suatu daerah mendeklarasikan diri untuk berdiri sendiri menjadi daerah otonom baru.

Tak terkecuali di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pun oleh Pemprov Sultra telah menyerahkan kajian pemekaran beberapa wilayah menjadi daerah otonom baru ke Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI).

Sebagaimana kita ketahui bahwa Komite I DPD RI memiliki peran penting dan strategis dalam rangka proses pengusulan pemekaran wilayah guna meningkatkan kualitas pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang bermukim di wilayah yang akan dimekarkan.

Dilansir HaloSultra.com dari lama Jurnal Gubernur Sulawesi Tenggara pada 16 November 2022, berikut ini lima  daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjuang untuk menjadi daerah otonom baru.

5 daerah calon daerah otonom baru di Sulawesi Tenggara

1. Provinsi Kepulauan Buton

Pemekaran Provinsi Kepulauan Buton direncanakan terdiri dari 5 kabupaten dan 1 kota, yakni Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten Buton dan Kota Baubau yang disebut sebagai calon ibu kota.

Secara administratif Provinsi Kepulauan Buton memiliki luas 5.326,67 km2 terdiri dari 43 kecamatan dan 475 desa/kelurahan yang dihuni sekitar 671.301 jiwa.

Sebagai daerah pemekaran dari Provinsi Sulawesi Tenggara, tentunya Provinsi Kepulauan Buton ditunjang banyak potensi ekonomi yang handal, seperti di sektor pertambangan dengan aspal Buton, di sektor pariwisata dengan Taman Nasional Wakatobi, dan di sektor-sektor lainnya.

2. Kota Raha

Kota Raha merupakan pemekaran daerah dari Kabupaten Muna dengan Kecamatan Katobu sebagai calon ibu kota.

Dengan luas wilayah 490,33 km2, wilayah administratifnya terdiri dari 9 kecamatan dan 60 desa/kelurahan yang dihuni penduduk sekitar 121.100 jiwa.

Sembilan kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Napa Balano, Kecamatan Katobu, Kecamatan Kontunaga, Kecamatan Lodia, Kecamatan Duruka, Kecamatan Wato Pute, Kecamatan Bataleworu, Kecamatan Lasalepa, dan Kecamatan Towea.

3. Kabupaten Konawe Timur

Kabupaten Konawe Timur adalah daerah pemekaran Kabupaten Konawe Selatan yang menempatkan  Kecamatan Konda sebagai calon pusat pemerintahannya.

Memiliki luas 1.980,73 km2 dengan wilayah administratifnya terdiri dari 12 kecamatan dan 166 desa/ kelurahan yang berpenduduk sekitar 137.331 jiwa.

Adapun 12 Kecamatan tersebut terdiri dari Kecamatan Mowila Kecamatan Sabulakoa, Kecamatan Landono, Kecamatan Ranometo Barat, Kecamatan Ranometo, Kecamatan Konda, Kecamatan Wolasi, Kecamatan Moramo Utara, Kecamatan Moramo, Kecamatan Lamonti, Kecamatan Kolono Timur dan Kecamatan Kolono.

4. Kabupaten Kepulauan Kabaena

Kabupaten Kepulauan Kabaena merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bombana dengan calon ibu kotanya di Kecamatan Kabaena Utara.

Berpenduduk sekitar 30.224 jiwa ini mendiami daerah seluas 802 km2 dengan wilayah administratif terdiri dari 6 Kecamatan dan 33 desa/kelurahan.

Enam kecamatan tersebut terdiri dari Kecamatan Kabaena Selatan, Kecamatan Kabaena, Kecamatan Kabaena Barat, Kecamatan Kabaena Utara, Kecamatan Kabaena Tengah dan Kecamatan Kabaena Timur.

5. Kabupaten Muna Timur

Kabupaten Muna Timur adalah pemekaran dari Kabupaten Muna yang menjadikan Kecamatan Pasir Putih sebagai calon pusat pemerintahannya.

Dengan luas wilayah mencapai 400,78 km2, Kabupaten Muna Timur yang berpenduduk sebesar 22.980 jiwa ini tersebar di 5 kecamatan dan 25 desa/kelurahan.

Lima Kecamatan tersebut terdiri dari Kecamatan Pasir Putih, Kecamatan Maligano, Kecamatan Wakorumba Selatan, Kecamatan Pasikolaga dan Kecamatan Batukara.

Usulan pemekaran lima wilayah ini menjadi daerah otonom baru juga menjadi bahan diskusi dalam Rapat Kerja Komite I DPD RI Dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka Advokasi di Provinsi Sulawesi Tenggara, pada 14 November 2022 lalu.

Sumber: Jurnal Gubernur Sultra & Berbagai Sumber