HaloSultra.comKesehatan jiwa adalah kondisi di mana seseorang mampu mengelola stres, bekerja secara produktif, serta berkontribusi dalam komunitasnya dengan baik.

Sama pentingnya dengan kesehatan fisik, kesehatan jiwa memainkan peran utama dalam kesejahteraan secara keseluruhan.

Sayangnya, masih banyak yang mengabaikan pentingnya menjaga kesehatan jiwa, padahal ini berpengaruh langsung terhadap kualitas hidup seseorang.

Padahal, kesehatan jiwa memiliki peran yang sangat krusial dalam kualitas hidup seseorang. Berapa banyak orang yang tubuhnya sehat, namun perilakunya cenderung menyimpang, mudah cemas, depresi dan bahkan sebagian melakukan bunuh diri. Sayangnya, masih banyak orang yang enggan atau takut untuk berbicara tentang masalah kesehatan jiwa, sehingga masalah tersebut seringkali terabaikan.

Dampaknya, penyakit yang diderita seseorang sulit untuk diatasi, terlebih untuk disembuhkan. Orang yang ingin berkonsultasi ke psikolog atau psikiater karena masalah depresi atau kecemasan di dalam dirinya, sering kali distigma sebagai orang yang mengalami gangguan jiwa bahkan gila.

Pandangan tersebut tentunya sangat berbeda dengan kondisi di era mileneal. Berdasarkan penelitian pada beberapa tahun terakhir, ditemukan kaitan yang erat antara kesehatan jiwa dengan kesehatan tubuh/fisik seseoarang.

Bahkan beberapa hasil penelitan menyebutkan adanya pengaruh kesehatan jiwa terutama depresi dan kecemasan terhadap penyakit kronis, seperti gagal ginjal, gagal jantung, kanker, diabetes melitus, hipertensi, tuberculosis, tukak lambung dan lain-lain. Artinya, jika jiwa seseorang sehat, maka penyakit fisik seseorang akan lebih mudah disembuhkan.

Dampak dari Pengabaian Kesehatan Jiwa

Dikutip dari laman Kemenkes RI, pengabaian terhadap kesehatan jiwa dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampak tersebut antara lain:

  • Peningkatan risiko bunuh diri dikarenakan gangguan jiwa yang tidak tertangani.
  • Penurunan kualitas hidup disebabkan oleh gangguan jiwa yang mengganggu kemampuan seseorang untuk bekerja, belajar, dan bersosialisasi.
  • Peningkatan risiko penyakit fisik, seperti penyakit jantung, diabetes melitus, gagal ginjal dan gangguan pencernaan.
  • Beban ekonomi dikarenakan penanganan dan pengobatan gangguan jiwa yang terlambat, sehingga membuat seseorang tidak mampu belajar dan bekerja dengan baik yang berdampak pada tidak adanya pemasukan.
  • Dampak pada keluarga dan masyarakat akibat gangguan jiwa yang tidak tertangani dan dapat menyebabkan masalah sosial.
Baca Juga:  Luncurkan Gerakan Anti Pebula, Wakil Wali Kota Baubau Sampaikan Hal Ini

Beberapa penyakit fisik yang dipengaruhi oleh kondisi kesehatan jiwa seseorang adalah:

  • Penyakit jantung, dikarenakan stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
  • Diabetes melitus, dipengaruhi oleh gangguan makan yang sering terjadi pada orang dengan masalah kejiwaan, seperti bulimia atau anorexia, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes.
  • Gangguan pencernaan, di mana stres dan kecemasan dapat mengganggu fungsi pencernaan dan menyebabkan masalah seperti sindrom iritasi usus besar.
  • Gangguan imun/kekebalan, karena sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat stres kronis membuat seseorang lebih mudah terkena infeksi.
  • Gangguan tidur, seperti insomnia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya.
  • Sakit kepala dan migrain yang dipicu stres dan kecemasan.

Bagaimana Mengatasinya?

Dalam upaya mengatasi masalah Kesehatan jiwa tersebut, diperlukan pendekatan yang komprehensif dengan melibatkan:

  • Pengobatan medis untuk penyakit fisik dan masalah kejiwaan atau gangguan jiwa harus dilakukan secara bersamaan.
  • Terapi psikologis, seperti terapi kognitif-behavioral (pengetahuan dan perilaku) dapat membantu mengelola stres dan emosi negatif.
  • Perubahan gaya hidup dengan melakukan pola makan sehat, olahraga teratur, dan tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
  • Dukungan sosial dari keluarga, teman dan masyarakat untuk membantu seseorang mengatasi masalah kesehatan jiwanya.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Baca Juga:  Api Lalap 2 Rumah Warga di Kendari Barat, Kerugian Capai Juta Rupiah

Setiap orang dapat mengalami masalah kejiwaan dan gangguan jiwa, karena setiap orang mempunyai ambang batas dalam menghadapi stres, depresi dan masalah kejiwaan lainnya, sehingga pada gilirannya dapat mengalami gangguan jiwa. Agar setiap orang tidak lagi berstigma jelek atau mendiskriminasi orang yang mengalami masalah kejiwaan dan gangguan jiwa, maka setiap kita harus melakukan hal-hal berikut:

  • Membangun kesadaran di diri sendiri dan masyarakat tentang pentingnya kesehatan jiwa dan menghilangkan stigma dan diskriminasi yang terkait dengan gangguan jiwa.
  • Menyediakan guru bimbingan konseling di setiap sekolah/madrasah minimal sesuai dengan rasio, dari sekolah dasar/sederajat hingga sekolah menengah.
  • Mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan jiwa, baik psikolog maupun psikiater, termasuk mengoptimalkan peran guru bimbingan konseling di sekolah/madrasah dari penerimaan siswa baru untuk pemetaan dan pendampingan setiap siswa.
  • Mencari bantuan jika mengalami masalah kejiwaan atau gangguan jiwa dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
  • Memberikan dukungan kepada orang-orang yang mengalami masalah kejiwaan atau gangguan jiwa dengan mendengarkan cerita mereka dengan empati dan tunjukkan bahwa mereka tidak sendirian.
  • Mencegah masalah kejiwaan atau gangguan jiwa dengan mengelola stres dan menjaga kesehatan mental, seperti dengan berpikir positif, berolahraga, menjaga pola makan yang sehat, dan melakukan relaksa

Kesehatan jiwa adalah bagian yang tak terpisahkan dari kesehatan secara keseluruhan. Menjaga kesehatan jiwa sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Dengan memperhatikan kesehatan jiwa, kita dapat mencegah berbagai penyakit fisik dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Dengan meningkatkan kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan jiwa, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bahagia. Hal tersebut senada dengan penggalan lagu Indonesia Raya, yakni bangunlah jiwanya, bangunlah badannya. Perbaiki jiwanya, maka akan baiklah badannya.

**