HaloSultra.com – Makanan manis mengandung banyak gula yang memang bisa diterima dengan mudah oleh lidah anak.

Selain itu, pemberian makanan manis terlalu sering bisa menyebabkan Si Kecil ketagihan dan bahkan kecanduan gula, Bun. Gula yang masuk ke dalam tubuhnya akan diartikan sebagai sesuatu yang menyenangkan oleh otak.

Meski diminati oleh buah hati, pemberian makanan manis yang berlebihan pada anak justru bisa mengundang bahaya untuk kesehatannya lho.

Anak-anak berusia 2–18 tahun dianjurkan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 25 gram gula atau tidak lebih dari 6 sendok teh gula per harinya. Sementara itu, anak-anak di bawah 2 tahun tidak dianjurkan untuk mengonsumsi gula tambahan sama sekali.

Selain kecanduan gula, makanan manis bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak, seperti dilansir dari Alodokter, sebagai berikut:

  • Obesitas

Seperti yang telah dibahas di atas, gula rendah nutrisi tapi tinggi kalori. Bila Si Kecil terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, kalori-kalori yang berasal dari gula tersebut menumpuk di tubuh.

Ingat, semakin seorang anak mengonsumsi makanan manis, semakin tinggi pula risiko anak tersebut untuk ketagihan dan ingin memakannya terus. Alhasil, anak-anak penggemar makanan manis berisiko tinggi mengalami obesitas, terutama bila tidak diimbangi dengan pengeluaran kalori yang cukup.

Baca Juga:  Jadwal Imsakiyah Ramadan 7 Maret 2025 untuk Wilayah Sultra, Cek Disini!

Selain itu, anak-anak yang mengalami obesitas saat masih kecil cenderung akan semakin bertambah berat badannya hingga dewasa. Jadi, bila pola makannya tidak segera diperbaiki, bahaya dari makanan manis bisa tetap berlanjut di kemudian hari ketika anak-anak sudah dewasa.

  • Penyakit Kronis

Mengonsumsi makanan ataupun minuman yang mengandung banyak gula juga bisa meningkatkan risiko Si Kecil mengalami penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, dan hipertensi, bahkan sejak usia belia.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi minuman atau makanan manis mampu meningkatkan tekanan darah dan merangsang hati membuang lebih banyak lemak tidak baik ke dalam aliran darah. Kedua hal ini meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan diabetes.

  • Kerusakan Gigi

Terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung gula juga bisa menyebabkan anak mengalami kerusakan gigi. Sisa gula yang menumpuk di celah-celah gigi Si Kecil ketika masuk ke dalam mulut akan bercampur dengan bakteri mulut.

Bila tidak segera dibersihkan, hal ini dapat menyebabkan Si Kecil mengalami sakit gigi, seperti gigi berlubang. Gangguan pada kesehatan gigi ini bila tidak segera diobati bisa menyebabkan giginya mengalami kerusakan permanen, sehingga harus dicabut.

  • Menurunkan Kecerdasan Anak
Baca Juga:  Lion Air Buka Penerbangan Kendari-Yogyakarta Tanpa Transit Mulai Juni 2025

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak yang banyak mengonsumsi minuman tinggi gula cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak banyak mengonsumsi gula.

Mengonsumsi gula berlebih bisa menurunkan kemampuan anak untuk memahami informasi yang diucapkan serta menyampaikan informasi melalui kata-kata dengan baik, mengkoordinasikan penglihatan dalam aktivitas fisiknya, dan memecahkan masalah.

  • Memengaruhi Perilaku

Bahaya makanan manis juga dapat berdampak pada perilaku anak. Asupan gula ini mampu memicu kenaikan gula darah secara drastis dan mengakibatkan buah hati Bunda menjadi hiperaktif. Hiperaktif adalah kondisi ketika anak mengalami peningkatan gerakan, tindakan impulsif, serta mudah teralihkan atau terdisktraksi.

Makanan manis memang sangat erat dengan dunia anak-anak ya, Bun. Namun, bukan berarti Bunda tidak bisa mengurangi asupan gula pada Si Kecil. Agar terhindar dari bahaya-bahaya makanan manis di atas, Bunda bisa mengganti makanan manis, seperti permen atau cokelat dengan buah-buahan yang juga memiliki rasa manis alami.

**