JAKARTA – Aliansi Mahasiswa Indonesia Menggugat (AMIN) membeberkan sejumlah pejabat publik di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diduga turut serta dalam kecurangan penerimaan mahasiswa baru di Universitas Haluoleo (UHO).

diketahui beberapa hari yang lalu direktur AMIN berkunjung ke Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) untuk berkonsultasi terkait dugaan Gratifikasi yang dilakukan Rektor UHO.

Direktur AMIN, Muh Andriansyah menjelaskan beberapa nama baik dari pihak pejabat pemerintah daerah, pejabat kampus, anggota dewan bahkan Aparat Penegak Hukum diduga ikut serta campur tangan memberikan rekomendasi untuk penerimaan mahasiswa baru.

Baca Juga:  Kejari Periksa 8 Saksi Terkait Korupsi di PT Pos Indonesia Cabang Kendari

“Dalam data yang kami miliki ada beberapa pejabat pemerintah daerah yang melalukan titipan untuk memudahkan mahasiswa baru masuk ke UHO.  Hal tersebut sangat menegaskan dengan dugaan kami terkait adanya gratifikasi yang dilakukan oleh Rektor UHO,” jelas Andriansyah dalam keterangannya kepada HaloSultra.com, Sabtu (5/11/2022).

Dijelaskannya juga, pihaknya tak akan diam dengan kasus tersebut. Menurutnya data yang dimilikinya menjadi dasar untuk menindak nama-nama yang terlibat dalam pemberian nama titipan.

“Tidak akan kami diam terkait kasus ini, bukti kami sangat jelas dan terpampang detail nama-nama pejabat publik tersebut. Kasian juga mahasiswa yang melakukan tes dengan jujur, transparan dan adil harus dikalahkan dengan mahasiswa yang bermodal rekomendasi,” tuturnya.

Baca Juga:  Oknum Anggota DPRD Koltim Jadi Tersangka Penggelapan Dana Penjualan Merica

“Senin pekan depan, kami akan berkunjung lagi ke KPK untuk memberikan berkas pendukung terkait pelaporan kami. Semua data dan berkas sudah siap,” tambahnya.

Ia juga telah melakukan konsolidasi untuk melakukan aksi demonstrasi ke KPK dan Kemedikbud agar menjadi perhatian.

“Setalah kami berkunjung ke KPK, Senin nanti, kami juga akan melakukan aksi demostrasi untuk percepatan laporan yang kami adukan,” tutupnya. **