KENDARI – Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Kendari melaksanakan pelatihan untuk 100 orang yang merupakan potensi SAR tahun 2024.

Pelatihan ini berfokus pada pertolongan di permukaan air atau yang biasa disebut water rescue, serta pertolongan pertama (first aid).

Pembukaan pelatihan digelar Aula Kantor Bank Indonesia Perwalikan Sulawesi Tenggara pada Senin (7/10/2024). Kegiatan ini akan digelar hingga 12 Oktober 2024.

Untuk praktek lapangan akan digelar di dua tempat berbeda, yakni di Pantai Toronipa untuk water rescue dan di gedung BPMP Sultra untuk pelatihan first aid.

Dijelaskan, pelatihan teknis potensi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pertolongan pertama bagi para potensi SAR di wilayah Sulawesi Tenggara dan meningkatkan kemampuan masyarakat yang berpotensi melakukan pencarian dan pertolongan dalam melaksanakan evakuasi, berbagi pengalaman.

Kegiatan ini juga sekaligus menjalin sinergi dan soliditas antara Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari dengan potensi pencarian dan pertolongan di wilayah Sulawesi Tenggara.

Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terbagi 50 orang peserta pertolongan di permukaan air dan 50 orang peserta pertolongan pertama yang masing-masing berasal dari instansi pemerintah, organisasi kemahasiswaan dan masyarakat.

Observer dan Instruktur pada kedua kegiatan ini berasal dari kantor pusat Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, dan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari.

Kegiatan Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Direktur Bina Potensi Basarnas Agus Haryono.

Agus Haryono dalam sambutannya berharap dengan pelatihan potensi ini dapat menghasilkan kekuatan SAR yang terintegrasi sehingga pelayanan SAR yang diberikan kepada masyarakat bisa dilaksanakan secara cepat dan optimal.

Selain itu, Agus menyampaikan bahwa Basarnas menetapkan 4 unsur utama penunjang keberhasilan operasi SAR yaitu Basarnas sendiri selaku ladang sektor dibidang pencarian dan pertolongan, pemerintah pusat, daerah melalui BNPB BPBD, TNI/Polri, dan potensi SAR yang mewakili masyarakat.

“Sinergitas antara Basarnas dan non Basarnas tersebut diharapkan terwujud melalui pelatihan bagi potensi SAR ini,” kata Agus.

“Kekompakan dan kebersamaan keempat komponen tersebut harus terus diupayakan untuk dipupuk dengan harapan mampu meminimalisasi jatuhnya korban jiwa pada setiap kecelakaan, bencana atau kondisi membahayakan manusia,” pungkasnya.

**