KENDARI – Dampak pengerjaan gedung Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari yang berdekatan dengan area perumahan membuat warga mengeluh hingga kesal. Bagaimana tidak sejumlah bahan dan serpihan material pembangunan gedung berjatuhan hingga menimpa bagian atap rumah warga.

Salah satu warga bernama Syahid (30), mengaku kesal dengan pengelola proyek pembangunan tersebutnya. Pasalnya, mereka tidak memperhatikan kenyamanan warga sekitar.

Syahid mengatakan gedung yang diperkirakan 7-8 lantai itu dibangun sekitar 2 tahun lalu. Hingga kini, proses pembangunan masih berlanjutan dan belum rampung.

Baca Juga:  RSUD Antero Hamra Kini Layani Pasien Peserta BPJS Kesehatan

“Rumah ku baku samping dengan itu gedung yang sementara dibangun,” ujar Syahid, Selasa (7/5/2024).

Lanjut Syahid, sejumlah material batu bata berjatuhan depan rumahnya dan menimpa atap rumah. Tidak hanya itu, potongan besi yang jatuh juga membuat atap rumah Syahid bocor.

“Sudah seringkali atap rumah ku rusak karena batu yang jatuh. Ada juga besi yang tertancap di atap termasuk sampah-sampahnya jatuh depan rumah,” keluhnya.

Baca Juga:  Diprotes soal Jalan Rusak, Owner Perumahan di Kendari Sebut Warga 'Mulut Subsidi'

Semenjak pembangunan proyek itu, dirinya mengaku was-was dan waspada. Sebab di rumahnya ada anak kecil umur 2 tahun dan orang lanjut usia yang sering beraktifitas di halaman rumah.

Dirinya merasa khawatir, jika pengelola proyek tidak menerapkan aturan sesuai standar kerja dan kenyamanan warga di sana, akan berdampak buruk pada Syahid dan keluarganya.

“Saya sudah capek ingatkan mereka tapi susah direspon dengan baik, kaya saya mengemis sama mereka,” pungkasnya.

**