MALUKU – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami pasca gempa bumi yang mengguncang Pantai Utara Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.

“Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa magnitudo: 7.5, 10-Jan-23 00:47:33 WIB, dinyatakan telah berakhir,,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, pada laman Twitter @infoBMKG pada Selasa (10/1).

Sebelumnya, BMKG melaporkan terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya, Maluku sekitar pukul 00.47.34 WIB.

Baca Juga:  Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H Bakal Digelar 28 Februari 2025

“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M7,5. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,37° LS ; 130,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 Km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 km,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui keterangan resminya.

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.

Baca Juga:  Mendagri Terbitkan Surat Edaran Efisiensi Anggaran Pemda, Ini Poin-poinnya

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini berpotensi tsunami dengan tingkat ancaman ‘Siaga’ di Maluku-Tengah, Kepulauan Maluku-Tenggara, Maluku-Tenggara-Barat P.Yamdena dan Kota-Ambon

Untuk tingkat ancaman Waspada di Maluku-Tenggara, Seram-Bagian-Timur, Seram-Bagian-Barat, Buru, Wakatobi, Kendari Pulau Watulumango, Kepulauan Kendari, Konawe Bagian Selatan, Kota-Kendari dan Kendari.

BMKG juga telah melakukan monitoring permukaan air laut usai gempa M 7,5 di Maluku.

BMKG menyampaikan per pukul 03.00 WIB tidak terjadi tsunami akibat gempa kuat itu. **