JAKARTA – Aspal Buton di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi salah satu dari 18 proyek hilirisasi yang akan dikerjakan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata (Danantara).

Danantara juga telah menerima dokumen prastudi kelayakan (pra-FS) proyek hilirisasi aspal Buton itu dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk ditindaklanjuti.

“Begitu selesai kajian yang dilakukan oleh satgas ini kita akan menyerahkan untuk dieksekusi sebagian atau semuanya di Danantara,” kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta.

Baca Juga:  Mantan Pj Bupati dan 145 Saksi Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi TPP ASN Buton

Menurut Bahlil, seluruh proyek telah melewati proses diskusi dan kajian mendalam oleh tim satgas, yang melibatkan berbagai pihak mulai dari akademisi, pelaku usaha, hingga pakar teknologi.

Tim juga telah melakukan tinjauan lapangan sebagai bagian dari proses penyusunan pra-FS.

Meskipun dokumen tersebut belum sepenuhnya sempurna, proses penyempurnaan selanjutnya akan dilaksanakan oleh Danantara.

Hal itu karena lembaga tersebut memiliki kapasitas pendanaan yang lebih kuat dibanding satgas, yang selama ini terbatas secara anggaran.

Baca Juga:  Kementerian PPPA Beri Pendampingan Kasus Pembunuhan Anak di Kolaka Timur

“Saya yakin dan percaya bahwa danantara di bawah pimpinan Pak Rosan Roeslani akan semakin paten dan semakin bagus untuk mengeksekusi ini,” ujarnya.

Diketahui, aspal Buton alias Asbuton merupakan aspal alam yang berasal dari deposit batuan di Pulau Buton dan sekitarnya.

Indonesia memiliki deposit Asbuton terbesar di dunia, dengan perkiraan mencapai 650 juta ton.

Asbuton dapat digunakan untuk konstruksi jalan, baik sebagai bahan utama maupun bahan tambahan untuk modifikasi aspal minyak.

 

 

**