Mengenal Arti ‘Greenflation’ yang Jadi Perdebatan Mahfud MD dan Gibran
JAKARTA – Istilah greenflation ramai diperbincangkan usai disebut oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Gibran menyebut greenflation saat menanyai cawapres nomor urut 3, Mahfud MD di pelaksanaan Debat Keempat Pilpres 2024, pada Minggu (21/1/2024) malam.
“Bagaimana cara mengatasi greenflation?,” tanya Gibran Rakabuming Raka kepada Mahfud MD.
Nah, lantas apa yang dimaksud dengan greenflation itu?
Apa Itu Greenflation?
Greenflation merupakan istilah yang terdiri dari dua kata yakni green yang berarti hijau dan inflation atau inflasi yang berati kenaikan harga.
Dikutip dari Blog Kamus Cambridge, greenflation dapat diartikan sebagai kenaikan harga akibat peralihan ke ekonomi hijau.
Sementara itu berdasarkan pernyataan Direktur Executive European Central Bank (ECB), Isabel Schnabel di The New York Times, greenflation adalah kenaikan harga dan krisis tenaga kerja yang terjadi seiring dengan transisi ramah lingkungan.
“Meningkatnya pengeluaran untuk teknologi bebas karbon menyebabkan kenaikan harga bahan-bahan yang strategis untuk infrastruktur tersebut,” tulis Isabel Schnabel di The New York Times.
Melansir Philonomist, greenflation adalah naiknya harga material mentah (raw material) dan energi yang digunakan dalam pelaksanaan transisi hijau.
Kenaikan harga tersebut terjadi karena perusahaan mengeluarkan anggaran lebih besar untuk melakukan transisi energi akibat biaya penggunaan energi hijau dianggap masih lebih mahal dibandingkan penggunaan energi fosil.
Sementara perusahaan yang berinvestasi di bidang tertentu juga dibatasi dengan komitmen untuk melaksanakan penggunaan energi hijau.
Dan dengan semakin banyaknya negara-negara di dunia yang berkomitmen untuk menjaga lingkungan dengan melakukan transisi penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan, istilah greenflation ini semakin populer.
**
Tinggalkan Balasan