4 dari 4 halaman
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia/Net

Kepercayaan Investor Semakin Meningkat

Kementerian Investasi dalam data realisasi investasi periode triwulan IV (Oktober-Desember) tahun 2022 pada tanggal 24 Januari 2023 mencatat capaian realisasi investasi triwulan IV 2022 meningkat cukup signifikan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu, yaitu sebesar 30,3 persen, dengan total investasi mencapai Rp314,8 triliun.

Realisasi investasi pada periode ini berhasil menciptakan lapangan kerja bagi 339.879 tenaga kerja Indonesia.

“Angka ini turun sebesar 1,3 persen secara QoQ (quarter on quarter). Tetapi naik sebesar 28,7 persen secara year on year (yoy),” tutur Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023) lalu.

Baca Juga:  Hampir 80 Ribu Jemaah Haji Reguler Sudah Lunasi BPIH

Adapun penanaman modal dalam negeri atau PMDN mencapai Rp 139,6 triliun atau sebesar 44,4 persen dari seluruh realisasi investasi di triwulan IV ini. Angka tersebut naik 0,5 persen secara QoQ dan naik 17,0 persen secara yoy.

Sedangkan penanaman modal asing atau PMA tercatat mencapai Rp 175,2 triliun atau sebesar 55,6 persen dari seluruh realisasi investasi di periode yang sama. Besarannya naik 3,7 persen atau 43,3 persen secara yoy.

Data tersebut juga mengukur realisasi investasi di luar pulau Jawa pada Triwulan IV 2022 lebih besar dibandingkan di pulau Jawa, yakni Rp 164,2 triliun atau tumbuh 52,2 persen. Sedangkan, realisasi investasi di pulau Jawa Rp 150,6 triliun atau tumbuh 47,8 persen.

Baca Juga:  Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H Bakal Digelar 28 Februari 2025

Menurutnya, capaian investasi di luar Jawa tersebut menunjukkan konsistensi pemerintah melalui arahan Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia sentris sangat terjaga, utamanya dalam konteks investasi.

“Karena kita tahu bahwa investasi adalah instrumen untuk menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru, dan sekaligus sebagai faktor penetrasi dalam rangka penciptaan lapangan pekerjaan. Sehingga kita tidak hanya membangun Indonesia Jawa sentris tapi Indonesia sentris,” ungkapnya.

“Data ini menunjukkan kepercayaan investor dalam dan luar negeri yang semakin meningkat terhadap kebijakan pemerintah, khususnya di bidang investasi,” sebut Bahlil lagi. **