KENDARIPeristiwa busur di kota Kendari kembali terjadi, tepatnya di kawasan Rumah Sakit Tiara Sentosa, jalan R Soeprapto, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga pada sabtu (7/1/2023) sekitar pukul 01:30 WITA.

Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi mengatakan, korbannya merupakan warga Kelurahan Lalodati, Kecamatan Puuwatu Kota Kendari bernama Asmar Ferdiansyah (18).

Saat ini korban tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit Ismoyo.

Fitrayadi  menjeguraikan kronologi pembusuran itu. Awalnya, kata Fitrayadi, korban sedang nongkrong bersama teman-temannya di suatu lokasi yang tak jauh dari rumah sakit Tiara.

“Saat itu listrik sedang padam. Kemudian lewatlah beberapa orang dari arah bundaran mandonga dengan menggunakan sepeda motor bersuara bising saling berboncengan dan beberapa diantaranya membawa senjata tajam jenis parang dan busur sambil berteriak-teriak di Jalan mengatakan “Minggir-minggir,” ujar Fitrayadi.

Baca Juga:  Jadwal Sidang Putusan Dismissal Sengketa Pilkada di Sultra, Kandas atau Lanjut Pembuktian

Karena takut, kemudian  korban dan temannya lari dan bersembunyi. Saai itu juga para pelaku langsung melepaskan anak busur hingga mengenai betis kiri korban.

Tak hanya itu,  usai melepaskan anak busur, salah satu dari pengendara juga berupaya menebas teman korban bernama Tono dengan menggunakan parang. Beruntung tak ada korban dari aksi kriminal ini, sebab rekan korban, Tono, berhasil menghindar.

Usai melancarkan aksinya, para pelaku kemudian  melarikan diri.

Baca Juga:  Dua Pemuda Pengedar Sabu Diringkus Polisi di Nipa Raya Kendari

“Selanjutnya Korban oleh teman-teamnya dilarikan ke rumah sakit Ismoyo untuk mendapatkan perawatan,” ujar Fitrayadi.

Sesaat setelah insiden itu, korban melapor ke  polisi. Saat ini polisi telah mengerahkan personil untuk mengejar keberadaan para pelaku yang diketahui masih berusia remaja.

“Sekelompok remaja yang identitasnya masih dalam lidik,”

Adapun motif para pelaku melakukan pembusuran belum diketahui karena berdasarkan hasil introgasi terhadap korban, disimpulkan bahwa  tidak ada masalah pemicu aksi poembusuran itu.

“Tindakan para pelaku ini sangat meresahkan karena sebagian besar dari pengendara tersebut membawa senjata tajam,” ujar Fitrayadi.**