Waspada Gelombang Tinggi, Basarnas Kendari Imbau Masyarakat Perhatikan Peringatan BMKG
KENDARI – Cuaca ekstrem yang mengakibatkan adanya angin kencang diikuti gelombang tinggi sedang melanda wilayah perairan Indonesia tak terkecuali di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tak ayal banyak penyebrangan yang menggunakan jasa transportasi laut terhambat bahkan dibatalkan keberangkatannya.
Kepala Basarnas Kendari Aris Safingi mengatakan hampir seluruh perairan di Indonesia disinyalir akan terjadi gelombang tinggi dan angin kencang selama 7 hari ke depan.
“Di bulan Desember ini sampai dengan Januari 2023 bahwa secara umum di seluruh Indonesia ada peningkatan kenaikan gelombang tinggi dan itu akan terjadi 1.25 hingga 4 meter, maka selalu memperhatikan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG,” ujarnya, pada Selasa (27/12/2022).
Untuk di perairan Sultra, Aris juga mengimbau kepada masyarakat yang beraktivitas di laut baik penggunaan transportasi laut, operator transportasi laut, dan pemangku kepentingan dalam hal ini otoritas penyebrangan dan pelabuhan untuk memperhatikan beberapa hal.
“Untuk ketinggian gelombang 1.25 hingga 2.5 meter tergolong sedang. Akan terprediksi terjadi diperairan Baubau bagian utara, Utara Wakatobi bagian barat dan timur, laut banda timur Sulawesi Tenggara, dan perairan Banggai bagian utara,” jelasnya.
Dia juga menuturkan, untuk ketinggian gelombang dari 2.5 hingga 4 meter tergolong tinggi. Akan terjadi diperairan Baubau bagian selatan, Selatan Wakatobi bagian barat dan timur, serta di laut Banda Timur Sulawesi Tenggara bagian Selatan.
“Hal ini tergolong tidak aman bagi ukuran kapal tertentu seperti kapal kecil atau kapal nelayan. Ini akan terjadi mulai hari ini hingga 2 Januari 2023,” tuturnya.
Basarnas juga mengimbau kepada operator transportasi laut agar memastikan kelayakan kapal, baik ketersedian alat bantu navigasi, peralatan komunikasi dan peralatan keselamatan baik untuk kru maupun penumpang.
“Kalau sekiranya tidak baik dan tidak lengkap jangan memaksakan karena resikonya sangat tinggi. Dan bagi para nelayan untuk memastikan kondisi cuaca dan selalu update dengan informasi dari BMKG,” pungkasnya. ***
Tinggalkan Balasan