KENDARIPemerintah Kota (Pemkot) terus berupaya menekan lonjakan kenaikan angka kasus stunting di Kota Kendari.

Upaya yang dilakukan dengan memprioritaskan tiga strategi utama dalam penanganan kasus kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis tersebut.

Penjabat Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu menyebut tiga strategi utama tersebut yakni pertama, memberikan intervensi kepada remaja putri melalui pemberian tablet penambah darah.

“Itu bagi yang belum menikah,” ucap Asmawa kepada awak media usai menghadiri rapat koordinasi evaluasi rencana tindak lanjut audit kasus stunting tingkat Kota Kendari, disalah satu hotel di Kendari, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga:  Tunggu Persetujuan Komdigi, Pemkot Kendari Segera Aktifkan Kembali Call Center 112

Sementara itu, bagi yang telah menikah atau ibu hamil perlu diintervensi melalui pemberian makanan tambahan guna meningkatkan gizi maupun protein bagi ibu hamil.

Kemudian yang ketiga, Asmawa menyebut bagi anak usia 6 sampai 24 tahun perlu diberikan makanan tambahan yang memiliki kadar protein yang tinggi seperti telur, ikan, daging dan susu.

“Dan bahan-bahan itu semua tersedia di Kota Kendari, sehingga logikanya dan idealnya sebenarnya angka stunting di Kota Kendari lebih rendah,” lanjut Asmawa.

Baca Juga:  Pemkot Kendari Berupaya Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Selama Ramadan

Saat ini, persentase angka stunting di Kota Kendari 24 persen. Sehingga, kata Asmawa, pihaknya berupaya menurunkan menjadi 14 persen.

“Langkah-langkah yang dilakukan banyak. Dan hari ini kita sudah melihat seperti apa hasil audit yang dilakukan oleh tim pakar atau tim ahli dalam rangka penurunan angka stunting. Beberapa rekomendasi akan kita tindak lanjuti terutama teman-teman di Dinas Kesehatan berupa sarana prasarana yang dibutuhkan,” katanya. ***