KENDARI – Upaya untuk menciptakan Kota Sehat seringkali melibatkan penurunan angka stunting sebagai salah satu indikator utama dengan perbaikan berbagai aspek kehidupan masyarakat termasuk penyediaan gizi seimbang.

Dalam upaya menekan angka stunting di Kota Kendari, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Perikanan menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Pemberian Menu Olahan Ikan bagi keluarga berisiko stunting.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran melalui Asisten II Setda Kota Kendari, Nismawati menyampaikan, bahwa stunting terjadi akibat kekurangan asupan gizi, terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

Kekurangan gizi pada periode ini bukan hanya menghambat pertumbuhan fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak dan produktivitas anak di masa depan.

Secara nasional, pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting hingga 14,4 persen pada tahun 2029 dan mencapai 5 persen pada tahun 2045. Prestasi penurunan stunting dari 30,8 persen (2018) menjadi 21,5 persen (2023) harus diapresiasi dan dilanjutkan melalui gerakan bersama seluruh elemen masyarakat.

“Intervensi sensitif yang dilakukan Dinas Perikanan melalui pembagian menu olahan ikan adalah upaya konkrit untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konsumsi protein hewani ikan dalam mencegah stunting,” ujar Nismawati.

Baca Juga:  Pemkot Kendari Sampaikan Jawaban atas Pandangan Fraksi DPRD Terkait 4 Raperda

Kandungan protein pada ikan jauh lebih tinggi dibandingkan protein hewani lain, serta memiliki asam amino lengkap yang sangat dibutuhkan dalam fase tumbuh kembang anak. Ikan juga dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan menarik dan bergizi tanpa mengurangi nilai gizi, seperti nugget, kerupuk, hingga bakso ikan.

“Dengan pengolahan yang tepat dan edukasi yang terus dilakukan, ikan dapat menjadi menu favorit keluarga, terutama bagi anak-anak,” lanjutnya.

Nismawati juga mengajak seluruh pihak agar program pencegahan stunting ini menjadi gerakan bersama yang konsisten dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Perikanan Kota Kendari, Agus Salim menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Kendari dalam mendukung program nasional dan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya Zero Hunger, dengan fokus pada penghapusan kelaparan, perbaikan gizi, dan ketahanan pangan.

Agus Salim menjelaskan bahwa saat ini Sulawesi Tenggara masih menempati peringkat ke-9 tertinggi secara nasional dalam prevalensi stunting, yang berarti masalah ini masih menjadi ancaman nyata bagi generasi di daerah.

“Dinas Perikanan Kota Kendari mengambil peran aktif dengan melaksanakan sosialisasi dan pemberian bantuan pangan bergizi kepada keluarga berisiko stunting di beberapa kelurahan,” ungkap Agus Salim.

Baca Juga:  PNS Mubar Ditemukan Meninggal di Atas Kapal Rute Raha-Kendari, Begini Keterangan Saksi

Berdasarkan data Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), terdapat 1.018 keluarga berisiko stunting di Kota Kendari.

Dari jumlah itu, 326 keluarga menjadi sasaran prioritas yang tersebar di 27 kelurahan pesisir pada 5 kecamatan. Bantuan pangan akan disalurkan secara langsung dan bertahap.

Selama tahun 2025, Dinas Perikanan akan terus melaksanakan berbagai program intervensi pencegahan stunting, termasuk:

  • Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan), untuk meningkatkan konsumsi ikan;
  • Edukasi gizi, pelatihan, dan sosialisasi kepada masyarakat;
  • Pemberian makanan olahan berbahan dasar ikan untuk keluarga risiko stunting;
  • Pelatihan pengolahan ikan agar masyarakat bisa membuat olahan yang menarik bagi anak-anak, seperti bakso ikan, nugget ikan, dan kerupuk berbasis ikan; serta
  • Bimbingan teknis bagi pengelola dapur balita dan kelompok pengolah ikan di wilayah locus stunting.

“Intervensi sensitif ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya konsumsi protein ikan untuk pertumbuhan anak, mencegah gizi buruk, dan memperbaiki kondisi gizi keluarga,” ujar Agus Salim.

Untuk diketahui, prevalensi stunting di Kota Kendari terus mengalami tren penurunan, dari tahun 2023 sebesar 25,7 persen turun 1,3 persen pada tahun 2024 menjadi 24,4 persen.

 

***