Elpiji 3 Kg di Lasusua Langka, Pengawasan Distribusi Diperketat
KOLAKA UTARA – Kelangkaan tabung gas elpiji 3 kg kembali menghantui masyarakat di Kecamatan Lasusua. Warga pun mengeluhkan sulitnya mendapatkan tabung melon tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
Kondisi ini membuat harga elpiji di tingkat pengecer melonjak tajam hingga menyentuh Rp50 ribu per tabung, jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) resmi yang ditetapkan Rp23 ribu untuk wilayah Lasusua.
Padahal, jatah distribusi elpiji untuk Lasusua telah ditetapkan sebanyak 5.400 tabung.
Namun, dari jumlah itu, sekitar sembilan mobil pengangkut belum sampai ke pangkalan.
Diketahui, dua agen mengalami kerusakan armada sehingga tabung-tabung elpiji mereka masih tertahan di gudang Pertamina.
Akibatnya, stok di pangkalan cepat menipis dan masyarakat terpaksa membeli di tingkat pengecer dengan harga yang jauh lebih mahal.
Persoalan ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara.
Kepala Dinas Perdagangan Kolaka Utara, Ahdan Alwi melaporkan langsung situasi tersebut kepada Wakil Bupati Jumarding dalam pertemuan di ruang kerja Wakil Bupati, Jumat (22/8).
Dalam pertemuan tersebut, Ahdan memaparkan penyebab utama terhambatnya distribusi, yakni kendala teknis armada dari agen.
Namun dirinya memastikan agen terkait telah berkomitmen segera memperbaiki kendaraan dan menyalurkan tabung elpiji yang tertunda.
Menanggapi laporan itu, Wakil Bupati menegaskan pemerintah tidak akan tinggal diam.
Pihaknya memerintahkan agar langkah cepat segera dilakukan untuk menormalkan kembali distribusi.
Salah satu upaya yang akan diambil adalah menggelar operasi pasar elpiji 3 kg dalam waktu dekat untuk menekan harga yang sudah terlanjur melambung di masyarakat.
“Kelangkaan ini harus segera ditangani karena menyangkut kebutuhan pokok warga. Saya meminta Dinas Perdagangan segera berkoordinasi dengan Pertamina dan agen agar penyaluran elpiji 3 kg di Lasusua kembali normal,” ujar Jumarding seperti dikutip dari laman Pemkab Kolaka Utara.
Selain itu, pemerintah daerah juga menekankan pentingnya pengawasan lebih ketat terhadap distribusi elpiji.
Langkah ini dinilai penting agar stok yang tersedia benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan dan tidak disalahgunakan oleh oknum tertentu.
Kadis Perdagangan menambahkan, tabung-tabung elpiji yang belum terdistribusi akan segera diangkut dan disalurkan ke pangkalan mulai hari ini.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina dan agen agar pasokan kembali stabil. Dalam waktu dekat, kami upayakan distribusi kembali normal,” jelas Ahdan.
Dengan adanya jaminan dari pemerintah daerah, masyarakat diharapkan tidak panik dalam menghadapi kelangkaan sementara ini.
Pemerintah setempat memastikan akan terus mengawal proses distribusi elpiji kg agar tidak terjadi kelangkaan berkepanjangan dan penggunaannya tepat sasaran.
**
Tinggalkan Balasan