KOLAKA UTARA – Bupati Kolaka Utara (Kolut), Nurrahman Umar mengatakan, bahwa kakao bukan hanya sekedar komoditas tetapi merupakan masa depan daerah.

Hal itu disampaikan Nurrahman Umar saat menghadiri peringatan Hari Cokelat Sedunia dengan tema “Manisnya Masa Depan Kakao, Semanis Rasanya” yang diselenggarakan di Kecamatan Ranteangin pada Senin (7/7/2025).

Dikatakannya, ketika pemerintah memprogramkan penguatan ekonomi kerakyatan melalui revitalisasi kakao, sering kali masih ada pandangan sempit yang hanya menilai pembangunan dari sisi fisik seperti infrastruktur.

Menurut Nurrahman Umar, pembangunan sejati adalah ketika masyarakat dapat hidup sejahtera.

Baca Juga:  Polisi Ringkus Pengedar Narkoba di Bonggoeya, 118 Paket Sabu Diamankan

“Kalau masyarakat susah untuk berbelanja kebutuhan pokok, maka pembangunan itu tidak berhasil. Jangan kita menipu diri kita dengan melihat pembangunan hanya dari bentuk fisik,” kata Bupati Nurrahman Umar dalam sambutannya.

“Revitalisasi kakao adalah bagian dari upaya membangun kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa dari 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara (Sultra), Kolaka Utara menjadi satu-satunya daerah yang konsisten dalam menjalankan program revitalisasi kakao.

Komitmen itu bukan hanya dalam bentuk imbauan, tetapi ditunjukkan langsung melalui penganggaran dana daerah yang nyata.

Baca Juga:  Bangkitkan Semangat Hidup Sehat, Pemkot Kendari Agendakan Senam Bersama Tiap Jumat

“Banyak yang hanya menyuruh petani merevitalisasi, tapi tidak menurunkan anggaran. Kolaka Utara tidak seperti itu. Kita konsisten dan serius,” ucapnya.

Meski sempat mendapat cibiran terkait program revitalisasi, Bupati menyampaikan bahwa pemerintah tetap fokus dan terus memberikan motivasi kepada masyarakat petani.

“Saya tidak sesikut pun turun semangat. Dengan niat tulus dan kerja keras, hari ini kita mulai melihat hasil. Harga kakao mulai naik, kualitas membaik, dan petani mulai merasakan manfaatnya,” imbuh Bupati Nurrahman Umar.

**