BOMBANABanjir lumpur yang diduga akibat aktifitas pertambangan PT Tambang Bumi Sulawesi (PT TBS) di Desa Pongkalero, Kecamatan Kabaena Selatan, Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyai sorotan.

Dari foto udara yang diperoleh HaloSultra.com, tampak pada air laut di pesisir Kecamatan Kabaena Selatan, Bombana itu bercampur lumpur.

Salah satu aktifis di daerah itu, Muh Amsar menyampaikan kekhawatirannya akan dampak lingkungan yang akan berujung bencana dari aktifitas pertambangan di Kecamatan Kabaena Selatan jika terus dibiarkan oleh pemerintah.

Baca Juga:  PT PLM dan PT AABI Bantah Keras Tudingan Sebagai Perusahaan Tambang Ilegal

“Kami tak menolak investasi, karena Investasi salah satu kebutuhan negara hingga masyarakat. Namun jangan mengenyampingkan hal-hal lain seperti dampak lingkungannya, kami masyarakat telah merasakannya,” kata Muh Amsar dalam pernyataannya kepada media, Senin (7/7/2025).

Dikatakannya, menolak pertambangan itu hal yang tidak mungkin, namun jangan acuh dengan dampak yang timbul dari pertambangan.

“Kami masyarakat Kabaena tidak menolak pertambangan, namun harus diperhatikan hal-hal yang sensitif seperti dampak lingkungannya karena kami masyarakat yang merasakannya,” katanya.

Baca Juga:  YBM PLN UP3 Kendari-IZI Sultra Salurkan Paket Ramadan ke Warga Pesisir Bombana

Lanjut Muh Amsar, pemerintah harus hadir ditengah-tengah masyarakat Kabaena Selatan, disaat aktifitas pertambangan PT TBS ini sudah sangat meresahkan, dan jangan sampai masyarakat bertindak sendiri jika pemerintah tak hadir.

“Kalau perlu tutup saja jika PT TBS ini acuh dengan dampak dari aktifitasnya. Karena pemerintah memberikan izin tentunya telah memikirkan dampak dan solusi dari aktifitas pertambangan, dan PT TBS harus peka dengan hal ini dan juga pemerintah aktif melakukan pengawasan,” katanya.

**