Pintu Tanggul Kali Wanggu Tak Berfungsi Optimal, Warga Minta Adanya Perbaikan
KENDARI – Warga terdampak bencana banjir di Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga mengeluhkan sejumlah pintu air tanggul Kali Wanggu yang tak berfungsi optimal disebabkan mulai dari hilangnya pintu pengendali keluar masuknya aliran air hingga ada pula yang dalam kondisi rusak.
Kondisi ini pun diduga kuat menjadi penyebab air meluap dan merendam permukiman warga sekitar.
Kondisi pintu tanggul yang rusak ini tak kunjung mendapatkan perhatian dari pihak terkait, yakni Balai Wilayah Sungai (BWS).
Pantauan di lapangan, puluhan rumah terdampak banjir dengan ketinggian air yang bervariasi, mulai dari setinggi mata kaki hingga mencapai lutut orang dewasa.
Sudirman (40), salah seorang warga RW 13, Kelurahan Lepo-lepo menyampaikan kekhawatirannya atas kondisi infrastruktur pengendali banjir yang dinilai tak berfungsi namun tak kunjung diperbaiki oleh pihak terkait.
“Saya tinggal di Lepo-lepo sejak 2019, dan baru kali ini mengalami banjir separah ini. Tanggul di sini memang sudah lama rusak. Ada empat pintu tanggul yang jebol, jadi air dari Sungai Wanggu langsung masuk ke perumahan warga,” ujar Sudirman saat ditemui di lokasi banjir, Selasa (1/7/2025).
Dia menambahkan, kondisi itu belum didalami pihak terkait seperti BWS yang belum merespons persoalan rusaknya pintu, sehingga warga harus bertindak untuk membuka secara manual pintu tanggul untuk mengeluarkan genangan banjir yang cukup besar.
“Kami warga gotong royong. Bahkan ada yang sampai menyelam untuk membuka pintu tanggul secara manual agar air bisa kembali mengalir ke saluran utama. Kalau tidak begitu, bisa lebih parah genangannya,” tutur Sudirman.
“Warga buka pintu tanggul secara paksa dikarenakan pintu sudah mengalami kerusakan serta tumpukan sampah dan tanah yang menumpuk yang menghalangi terbukanya pintu air tersebut,” tambahnya.
**
Tinggalkan Balasan