KONAWE – Komisi III DPRD Konawe menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) menyusul adanya keluhan dari pasien akan buruknya pelayanan RSUD Konawe.

Berdasarkan laporan seorang pasien bernama Aspin yang mengaku mendapat perlakuan tidak manusiawi selama menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Konawe.

Hadir dalam rapat tersebut, Ketua dan anggota Komisi III DPRD Konawe, Humas RSUD Konawe, perwakilan BPJS Konawe, Dewan Pengawas RSUD Konawe , serta keluarga pasien.

Dalam RDP itu, Aspin dengan nada kecewa menceritakan pengalamannya. Ia mengaku tidak mendapat ruang rawat inap meski telah lima kali menyerahkan dokumen administrasi, termasuk KTP saat mendatangi RSUD Konawe pada Sabtu (14/6/2025).

Bahkan hingga larut malam, sekira pukul 23.00 WITA, Aspin tidak menerima kepastian penanganan lanjutan.

Baca Juga:  Kecelakaan Lalu Lintas di Konawe Tewaskan Ketua Bawaslu Koltim

Dalam kondisi sakit dan lemah, Aspin terpaksa meninggalkan rumah sakit tanpa mendapatkan perawatan memadai.

Puncak kekecewaan Aspin adalah pernyataan seorang oknum dokter yang mengatakan “cemas, gelisah, dan stres” serta menyarankan dirawat di psikiater.

“Ucapan itu bukan hanya menyakitkan, tapi menunjukkan kurangnya empati dan profesionalisme yang seharusnya dimiliki tenaga medis,” kata Aspin.

Aspin kemudian mempertanyakan nasib masyarakat kecil di pelosok Kabupaten Konawe jika dirinya saja bisa saja diperlakukan demikian.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Konawe, Ginal Sambari menegaskan, bahwa RDP ini menindaklanjuti laporan tertulis Aspin pada 17 Juni 2025 lalu yang diterima pihaknya.

“Mungkin baru saudara Aspin yang berani melapor, tapi kami juga mendengar keluhan serupa dari keluarga pasien lain,” ujar Ginal.

Baca Juga:  Pemkab Konawe Terbitkan Aturan Jam Kerja ASN Selama Ramadan

Diungkapkannya, RDP menghasilkan sejumlah poin krusial, diantaranya adalah pelanggaran kode etik dan perlunya peningkatan tata kelola RSUD Konawe, baik dari sisi pelayanan, keuangan, maupun fasilitas.

Miskomunikasi dalam pelayanan menjadi masalah serius, hingga pernyataan oknum dokter yang dinilai tidak pantas, serta kekurangan alat medis, seperti alat pernapasan, menjadi catatan penting.

“Dan pihak RSUD Konawe juga diminta menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui media,” katanya.

“Terkait kekurangan alat medis akan kami sampaikan sebagai prioritas kebutuhan RSUD Konawe. Kami juga akan mendorong pelayanan rumah sakit yang lebih maksimal demi masyarakat,” katanya lagi.

**