BAUBAU – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H/2025 M, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di pasar tradisional Wameo, gudang Bulog, hingga ritel modern Hypermart Lippo Plaza Baubau pada Rabu (28/05/2025).

Usai melakukan sidak, Sekretaris TPID Kota Baubau Mohamat Abduh mengatakan di pasar tradisional Wameo pihaknya menemukan ada beras SPHP dengan berat 5 kg yang seharusnya tidak diperdagangkan lagu di pasar ternyata masih dijual.

Setelah diselidiki beras SPHP tersebut merupakan oplosan. Bahkan, pada saat ditimbang, beras oplosan tersebut sudah mengalami penurunan berat atau tidak mencapai 5 kg lagi.

Kemudian, temuan lain dari TPID Kota Baubau adalah salah satu penjual Minyakita yang ternyata mengambil langsung produk tersebut dari luar Baubau alias tidak melalui distributor.

Padahal, di Baubau sudah ada distributor resmi Minyakita yang ditunjuk oleh Pemkot Baubau.

Baca Juga:  Wali Kota Lobi Batik Air Buka Penerbangan Langsung Baubau-Jakarta

Menanggapi dua temuan tersebut, TPID Kota Baubau langsung mengambil langkah tegas dengan melakukan peneguran kepada pedagang yang bersangkutan dan selanjutnya pihaknya juga akan mengupayakan agar kejadian yang seperti ini tidak terulang lagi.

”Tentunya kita berikan teguran untuk pertama dulu kemudian pembinaan, pembinaan itu kita rapatkan dulu dan sepakati dulu tindakan apa yang kita berikan dengan koordinasi dulu dengan teman-teman pihak kepolisian atau TNI untuk langkah selanjutnya,” ujar Mohamat Abduh dalam keterangannya.

Sedangkan untuk sidak di pasar modern Hypermart, TPID mengakui bila dibandingkan dengan di pasar tradisional ternyata untuk beras premium harganya lebih murah.

“Yang dijual memang beras premium dengan harga berkisar Rp74.500 per 5 kg kalau di pasar tradisional berkisar 85.000-90.000 per 5 kg, dan untuk beras SPHP tidak ditemukan lagi untuk di Hypermart,” bebernya.

Baca Juga:  Pasar Murah Pemkot Kendari, Solusi Pangan Terjangkau untuk Warga Jelang Iduladha

Sementara itu, saat sidak di Gudang Bulog, pihaknya memberikan apresiasi kepada Bulog Baubau yang ternyata sudah menyerap beras karing-karing.

Tentu hal ini merupakan kebanggaan juga untuk Pemkot dan masyarakat Baubau sebab produk beras tersebut telah memenuhi standar kadar air dengan kadar air di bawah 12 persen.

“Bulog beli dari petani adalah gabah kering harganya 6.500 per kg dan saya lihat tadi yang diambil dari masyarakat petani karing karing ada 10 ton,” jelasnya.

“Ini tidak pernah terjadi sebelum ini di Kota Baubau dimana beras karing karing sudah diserap oleh Bulog. Tentunya membuat petani kita semakin bergairah dan harganya juga yang selama ini dibawah Rp6.000 per kilo dan berani dibeli Bulog dengan harga 6.500 per kg,” tutupnya.

**