KENDARI – Sektor pertambangan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu sektor unggulan yang terus didorong untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sultra, Parinringi menyebutkan, untuk potensi investasi sektor pertambangan di Sultra itu ditunjang dengan cadangan nikel, emas, dan aspal yang melimpah.

“Kita di Sultra ini, kalau untuk sektor pertambangan ada tiga potensi yakni nikel, emas dan aspal,” kata Parinringi dalam keterangannya, Kamis (4/4/2024).

Data pemetaan Badan Geologi pada Juli 2020, Indonesia memiliki sumber daya bijih nikel sebesar 11.887 juta ton. Sulawesi Tenggara pun menjadi salah satu dari tiga provinsi dengan potensi nikel terbesar se-Indonesia.

Baca Juga:  Cuaca Sultra 27 Februari 2024: Hampir Seluruh Wilayah Bakal Diguyur Hujan

Pada tahun 2019, produksi hasil pertambangan nikel di Sulawesi Tenggara mencapai 23.967.146 ton.

Catatan materi presentasi Kemenko Marves berjudul Evaluasi Pelaksanaan dan Arah Pengembangan Hilirisasi Nikel edisi April 2024, saat ini Indonesia memiliki sumber daya logam nikel 140,3 juta ton, serta cadangan logam nikel 49,26 juta ton. Dan cadangan jikel terbesar Indonesia berada di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Sedangkan berdasarkan penelitian Dinas ESDM Sultra, cadangan Deposit Hipotetik emas di Sultra terhitung sebesar 1.120.000.000 gram dengan perkiraan sebaran luas 205.400 hektar.

Kemudian aspal, yang pada tahun 2019 mencatatkan total produksi hasil pertambangan aspal di Sultra mencapai 71.113 ton yang sebagian besar aspal berasal dari Kabupaten Buton.

Baca Juga:  ASN Pemprov Sultra Dilarang Mudik Pakai Randis, Sanksi Menanti Bila Melanggar
Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi/Ist

Kata Parinringi, sebagai bentuk komitmen untuk menasionalkan aspal Buton, penggunaan aspal Buton di tahun 2021 untuk jalan di Indonesia dipastikan mencapai 1.000 kilometer atau sekitar Rp 5,2 triliun pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan aspal Buton.

“Tiga potensi ini kemudian kita dorong untuk menumbuhkan tingkatkan investasi di sektor pertambangan Sultra,” jelasnya.

Sebagai sektor unggulan, jelas Parinringi, sektor pertambangan di Sultra jika ditumbuh kembangkan akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Sultra.

Dengan bertumbuhnya perusahaan-perusahaan yang menanamkan modalnya di sektor pertambangan ini akan memberikan daya ungkit terhadap sektor-sektor lainnya.

****