KENDARIPasar Rakyat Baruga II blok pasar sayur habiskan anggaran sebesar Rp3 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TP Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI) tahun 2023.

Blok sayur Pasar Rakyat Baruga itu kini sudah bisa difungsikan usai diresmikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup, pada Jumat (5/1/2023).

Peresmian ini ditandai dengan penguntingan pita oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kendari Ira Wilis Kesumadoty dan penandatangan prasasti oleh Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup.

Selanjutnya dilakukan penandatangan perjanjian kerjasama antara E-commerce Komunitas Informasi Masyarakat (Eco-KIM) dan Perumda Pasar Kota Kendari mengenai pengendalian harga bahan lauk pauk (pabalu) untuk informasi masyarakat Kota Kendari dalam rangka pengendalian inflasi.

Baca Juga:  The Park Kendari Alami Kebakaran, Asap Hitam Membumbung

Penandatangan ini dilakukan oleh Ketua Eco-KIM Kota Kendari Andreas Saldy dengan Direktur Perumda Pasar Kota Kendari Saipuddin dan disaksikan oleh Pj Wali Kota Kendari dan Forkopimda.

Muhammad Yusup mengatakan, revitalisasi pasar tradisional Baruga sebagai bentuk perhatian pemerintah Kota Kendari kepada masyarakat Kota Kendari. Mengingat pasar merupakan salah satu tempat bagi masyarakat Kota Kendari untuk mencari nafkah sekaligus untuk mengimbangi perkembangan pasar moderen seperti mall.

“Saya berharap pasar tradisonal ini tidak kalah dengan pasar-pasar modern, untuk membangkitkan UMKM utamanya produk-produk tradisional kita. Saya himbau melalui kesempatan ini untuk memanfaatkan produk-produk tradisional, baik itu makanan tradisional dan produk barang tradisional. Ini untuk membangkitkan gairah produk-produk tradisional kita,” imbuhnya.

Pj Wali Kota Kendari menyebut bahwa di tahun 2024, Pemerintah Kota Kendari bakal melakukan revitalisasi Pasar Wua-wua dan Pedys Market yang kemudian akan diikuti oleh pasar tradisional lainnya.

Baca Juga:  Mayat Pria dengan Kondisi Tubuh Membengkak Ditemukan dalam Rumah di Kendari

Menurutnya, adanya revitalisasi pasar tradisonal diharapkan pedagang tidak lagi menjajakan daganganya di badan jalan yang dapat menganggu keamanan dan ketertiban di sepanjang jalan.

“Harapan pemerintah jangan lagi ada pedagang-pedagang yang menjual di badan jalan, di pinggir jalan. Semua pedagang bisa masuk di dalam pasar agar semua terkonsentrasi di pasar dan jangan jual di pinggir jalan,” harapnya.

Pada tahun 2024 ini, Pemerintah Kota Kendari kembali mendapat kucuran dana untuk pembangunan Pasar Baruga III serta dana DBH untuk pembangunan Pasar Wua-Wua sebesar Rp2,1 miliar

**