KENDARI – Tahun 2024, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Kendari bakal mengelola empat pasat. Yaitu Pasar Sentral Kendari, Pasar Wua-wua, Pasar Raya Mandonga (basah) dan Pasar PKL.

Sebelum penyerahan empat pasar tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) menggelar rapat evaluasi bersama tim evaluasi pengelolaan dan percepatan penyerahan aset pasar, pada Jumat (8/12/2023).

Dalam rapat ini, tim evaluasi mendengarkan paparan Perumda Pasar tentang rencana yang akan dilakukan setelah dilakukan penyerahan.

“Seperti apa gambaran teman-teman Perumda dalam rangka pengelolaan divisi bisnis tentang pasar ini. Apakah memungkinkan pemerintah kota menyerahkan pengelolaan pasar atau bagaimana,” ungkap Asisten II Jahudding dalam rapat tersebut.

Sementara itu, Direktur Perumda Pasar Kota Kendari Saipuddin, memaparkan sejumlah rencana yang telah mereka persiapkan jika mendapatkan amanah mengelola 4 pasar milik Pemkot Kendari.

Di awal pemaparan, Saipuddin menjelaskan kondisi riil 4 pasar yang akan dikelola terkait aset tanah dan bangunan, alas hak, jumlah kios dan jumlah pegawai.

Baca Juga:  KSOP Kendari Resmi Ambil Alih Wewenang Penerbitan SPB Rute Kendari–Langara

Dari 4 pasar ini, Perumda pasar mengidentifikasi terdapat 8 masalah utama yang dihadapi. Diantaranya adalah kondisi pasar sepi pengunjung dan penjual, banyak pedagang berjualan di luar pasar resmi dan beban biaya listrik.

Dari permasalahan tersebut, Perumda Pasar menawarkan 14 solusi. Diantaranya, membangun komunikasi dengan sejumlah pihak untuk mengaktifkan pasar, membuat pasar tematik dan penurunan daya listrik.

“Kendala yang akan kita hadapi ke depan khususnya pembayaran listrik, karena selama ini listrik dari pedagang masih dibayarkan langsung oleh pemerintah kota. Nah keengganan mereka untuk membayar listrik itu tantangan ke depan,” papar Direktur Perumda Pasar Kota Kendari.

Dalam perencanaan Perumda Pasar, 4 pasar yang bakal dikelola tersebut akan dibuat pasar tematik agar masyarakat lebih mudah mencari kebutuhannya. Pasar Sentral Kendari akan menjadi pasar grosir dan eceran, pasar Sentral Wua-wua menjadi pasar elektronik, Pasar Raya Mandonga (basah) sebagai pasar barang konsumsi dan Pasar PKL sebagai pasar bongkaran dan kuliner.

Baca Juga:  Bangkitkan Semangat Hidup Sehat, Pemkot Kendari Agendakan Senam Bersama Tiap Jumat

Tentang potensi pendapatan, Perumda Pasar memperkirakan dalam tahun 2024 mereka bisa memperoleh keuntungan hingga Rp 5,5 miliar dalam setahun. Setelah dikurangi dengan biaya-biaya sebesar Rp 4,6 miliar, sehingga Perumda Pasar bisa menyumbangkan pendapatan sekira Rp 976 juta namun hanya bisa menyerahkan deviden untuk pemerintah Kota Kendari sebesar Rp 488 juta.

Mendengar pemaparan Perumda Pasar, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Kendari Alda Kesutan Lapae mengaku belum yakin terhadap perencanaan yang disusun Perumda Pasar.

Menurutnya, apa yang disampaikan Perumda Pasar merupakan hal yang pernah disampaikan lima tahun lalu untuk mengaktifkan pasar, namun kenyataannya hingga saat ini kondisinya masih sama, kecuali Pasar Sentral Mandonga yang baru dialihkan pengelolaannya.

**