KENDARI – Asosiasi Rumah Makan, Refleksi, Bioskop, Karaoke, Warkop, Pub (Arokap) Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta kepada pelaku usaha yang bergerak di bidang perhotelan, restoran dan tempat hiburan malam agar tak memanfaatkan momen dengan menaikkan tarif yang lebih tinggi menjelang kegiatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ke-XI nasional tahun 2023.

Diketahui Kota Kendari telah ditunjuk sebagai tuan rumah dalam event bulan PRB nasional dan kegiatan akan dimulai pada 11 hingga 15 Oktober 2023 yang diawali apel kesiapsiagaan di kawasan eks MTQ Kendari.

Dimana sejak kemarin hingga hari ini, tamu mulai berdatangan, dan tentunya okupansi hotel dan penginapan tempat mereka beristirahat meningkat.

Ketua Arokap Kendari, Amran menyampaikan kenaikan harga harga hotel, restoran hingga tempat hiburan malam dan akan memberikan dampak buruk bagi para pengunjung atau wisatawan yang dari luar daerah Sultra.

Baca Juga:  Enjang Slamet Promosi Jabatan ke Kejati, Kasipidsus Kejari Kendari Dijabat Marwan Arifin

“Kegiatan nasional ini bukan hanya masyarakat Sultra saja yang hadir tetapi dari pulau-pulau lain yang ada di Indonesia. Jika harga hotel dinaikan tentu akan berdampak buruk dan pasti ada cerita untuk setiap orang yang berkunjung ke Bumi Anoa,” kata Amran pada Selasa (10/10/2023).

Dia juga mengatakan, selain hotel, restoran, dan tempat hiburan malam atau karaoke juga untuk tidak memanfaatkan ajang tersebut untuk meraup keuntungan, namun menimbulkan kesan tidak baik bagi wisatawan.

“Pada intinya jangan meraup keuntungan dalam kegiatan nasional ini,” ungkapnya.

Menurutnya, berdasarkan ketentuan, batasan menaikkan harga kamar hotel, restoran, dan tempat hiburan malam sudah ditentukan untuk tetap dapat terjangkau.

Dia juga mengaku, kenaikan harga-harga tersebut dalam menjelang kegiatan nasional di Sultra sering terjadi sehingga wisatawan kapok untuk berkunjung.

Baca Juga:  Beroperasi 7 Hari, Dapur Umum Dinsos Kendari Layani Pengungsi Banjir Luapan Sungai Wanggu

“Kenaikan harga yang tidak standar ini sering sekali terjadi. Sehingga dampaknya selalu ada cerita dan wisatawan kapok untuk datang di Sultra,” pungkasnya.

Perlu diketahui, dalam kegiatan nasional itu, ada beberapa event yang akan digelar dalam PRB mulai dari apel kesiapsiagaan, simulasi bencana, seminar nasional, penanaman mangrove dan beberapa kegiatan lainnya.

Dalam event ini sekira 2.500 tamu undangan akan hadir. Tamu-tamu itu terdiri dari BNPB, kementerian dan lembaga, gubernur se-Indonesia, bupati dan wali kota se-Indonesia.

Selain itu, sekda provinsi se-Indonesia, Forkopimda Provinsi Sultra, BPBD provinsi se-Indonesia, BPBD kabupaten/kota se-Indonesia, Kepala Bappeda se-Indonesia, OPD dan lembaga se-Provinsi Sultra.

Tamu lainnya adalah rektor se-Indonesia, ketua forum PRB se-Indonesia, ketua forum PRB se-Provinsi Sultra, relawan penanggulangan bencana dan NGO (Non Governmental Organization).

**