KONAWE – Proses ekshumasi makam dan autopsi jasad Juliansyah (18) yang dilakukan oleh Tim forensik Rumah Sakit (RS) Bahteramas telah selesai dilakukan pada Sabtu (5/8/2023).

Proses pembongkaran makam yang terletak di Desa Hongoa, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe itu disaksikan oleh pihak keluarga, kepolisian, LBH HAMI Sultra serta warga setempat.

Ketua LBH HAMI Sultra, Andri Darmawan menyebutkan berdasarkan keterangan tenaga medis utusannya bernama Seny Ariesna Rauf saat menyaksikan proses autopsi membeberkan temuannya.

“Iya hari ini proses autopsi mayat Juliansyah telah selesai dilakukan dan berdasarkan keterangan Seny, tulang Juliansyah yang patah diantaranya bagian paha kanan, iga kanan dan kiri, bagian rahang, dan tengkorak pada bagian belakang. Patahan-patahan itu sudah diambil oleh tim forensik untuk dijadikan sampel,” ujar Andri di lokasi.

Baca Juga:  RDP, Keluhan Pasien RSUD Konawe Soroti Buruknya Pelayanan Rumah Sakit

Saat ditanya apakah dengan adanya tulang-tulang yang patah itu merupakan korban dugaan pembunuhan atau tidak, pihaknya tak mau berspekulasi, karena yang berkompeten menjawab dari tim forensik.

“Yang jelas tenaga medis yang kami utus dia menyaksikan 5 tulang patah. Tapi kami tidak mau berspekulasi, nanti dokter yang menjawab,” bebernya.

Baca Juga:  Polisi Bekuk 2 Remaja yang Terlibat Peredaran Sabu di Muna

Dikatakannya, saat ini pihaknya menunggu hasil laboratorium, dalam dua hari kedepan tim LBH akan mengetahui hasil autopsi tersebut.

“Informasi dua hari kami diberitahu hasilnya, nanti tunggu saja kesimpulannya dari dokter forensik,” jelas Andri.

Sebagai informasi tambahan, makam Juliansyah dibongkar lalu jasadnya pun diautopsi agar kejanggalan kematiannya dapat diketahui.

Sebab, diduga kematiannya merupakan pembunuhan berencana yang dikemas dengan tragedi tabrak lari.

***