KONAWE UTARA – Ratusan masyarakat Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan aksi demonstrasi di lokasi izin usaha pertambangan IUP PT Antam UPBN Konut, pada Senin (5/6/2023).

Dalam demonstrasi tersebut, para pengunjukrasa menyuarakan empat tuntutan yakni, mencopot Dirut PT Antam, Nico Canter dari jabatannya yang dinilai tidak konsisten dan komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat di wilayah lingkar tambang.

“Kedua Copot General manager PT Antam UBPN Konut atas nama Bapak Hendra,” bunyi tuntutan yang tertera dalam seruan aksi para pendemo yang diterima HaloSultra.com.

Baca Juga:  Turnamen Sepak Bola Pelajar Kota Kendari Bergulir, Ajang Cari Talenta Muda Berbakat

Selanjutnya yang ketiga, menolak keras dan mendesak pihak aparat keamanan untuk segera mundur dan angkat kaki dari Blok Mandiodo Konut.

Selain itu, masa aksi juga menyuarakan penolakan terhadap status objek vital nasional PT Antam yang berada di Blok Mandiodo, yang dinilai tidak memiliki legal standing yang jelas.

“Keempat kami menolak status objek vital nasional PT Antam di Blok Mandiodo serta usir PT Antam dari Blok Mandiodo, karena diduga tidak memiliki legal standing yang jelas,” serunya lagi.

Baca Juga:  Libatkan Berbagai Pihak, Pemkot Gelar Wisata Pungut Sampah di Teluk Kendari

Dari pantauan HaloSultra.com, aksi demo ratusan masyarakat Konut dengan PT Antam berakhir ricuh. Aparat kepolisian kewalahan menahan lemparan batu yang dilakukan para pendemo.

Hingga berita ini terbit, belum ada pernyataan resmi terkait aksi demontrasi yang dilakukan masyarakat di wilayah IUP PT Antam UPBN Konawe Utara itu.

**/rl