KONAWE UTARA – Setelah beredar video Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Atap yang terendam lumpur akibat aktifitas pertambangan PT Bumi Nikel Nusantara (PT BNN) di Desa Puusuli, Kecamatan Andowia, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Konawe Utara (Konut), Made Tarubuana meninjau langsung lokasi tersebut.

Saat diwawancarai, Made Tarubuana mengatakan, setelah terkuak adanya sekolah yang terendam lumpur, masyarakat Desa Puusuli juga mengeluhkan tercemarnya air bersih di wilayah tersebut.

Baca Juga:  Wisata Berujung Duka, Pemuda Asal Konsel Tewas Terseret Ombak di Pantai Taipa

“Selain banjir lumpur di SMPN 1 Atap. Masih banyak keluhan masyarakat, seperti sumber air bersih yang tercemar akibat aktivitas PT BNN,” ujarnya, Selasa (14/3/2023).

Atas keluhan masyarakat tersebut lanjut Made, pihaknya meminta kepada pihak PT BNN untuk menyikapi serta bertanggung jawab atas bencana yang dialami oleh masyarakat Desa Puusuli.

Baca Juga:  Kebakaran di APMS Lamondowo Konut: 2 Kendaraan Hangus, 1 Anggota Polisi Alami Luka 

“Kami dari DPRD Kabupaten Konut bersama dinas terkait akan menindaklanjuti kegiatan pertambangan PT BNN,” ungkapnya.

Untuk diketahui, lokasi Izin Usaha Pertamabangan (IUP) PT BNN seluas 386 hektar dan sudah mengantongi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

IPPKH PT BNN diperuntukan kegiatan operasi produksi dan sarana penunjangnya di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 239 hektar. **