KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak anti kritik, asal kritikannya bersifat membangun.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sultra Ali Mazi saat menghadiri seminar yang digelar Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sultra, pada Sabtu (11/3/2023).

“Saya menghargai dan mendukung jurnalis yang selalu menjaga independensi dalam melaksanakan tugas-tugasnya tetapi kepada teman-teman jurnalis bahwa pemerintah tidak anti kritik asal kritikannya bersifat membangun,” kata Gubernur Ali Mazi dikutip dari laman PPID Utama Sultra.

Baca Juga:  Aktifitas PT Ifishdeco Disorot, dari Soal Dugaan Penggunaan Pelabuhan Bongkar Muat hingga PPKH

“Sehingga pemerintah mencarikan solusi (destrucrive critical), bukan alasan yang tidak berdasar, membangun opini seakan-akan Gubernur salah,” sambung Ali Mazi.

Dikatakan Ali Mazi, dirinya baru saja mendapatkan penganugerahan Pena Emas, yang menurutnya sebagai bentuk penghargaan tertinggi yang diberikan pers kepada kepala daerah melalui fit and proper test oleh 11 penguji berasal dari wartawan nasional.

“Penghargaan tersebut sebagai wujud kebebasan pers di Sultra yang mencapai angka 87 persen semasa kepemimpinan saya,” ungkap Ali Mazi.

Baca Juga:  Menunggak 3 Bulan, Meteran Listrik di Kantor KONI Sultra Dicabut

Ali Mazi berharap jika  jurnalis ada kegiatan atau keinginan untuk duduk bersama untuk membahas dan mendapatkan solusi.

Diketahui, seminar “Independensi Pers pada Pemilu 2024” yang digelar IJTI Sultra dilanjutkan dengan pelaksanaan Musda IJTI Sultra yang mendudukkan Saharudin secara aklamasi menahkodai IJTI Sultra masa bakti 2023-2027 mendatang. **