KENDARI – Beberapa warga di Kota Kendari mengeluhkan pelayanan air bersih dari PDAM yang tidak lancar.

Hal itu diungkapkan oleh Angota DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Sudirman, bahwa setiap Reses, aspirasi masyarakat paling sering didengar di beberapa kelurahan di Kota Kendari adalah masalah air bersih.

“Kurang lebih 40 kelurahan saya hadapi saat Reses, mereka keluhkan air bersih dan meminta untuk di buatkan sumur bor,” ungkap Sudirman saat ditemui di salah satu warkop di Kendari, Kamis (2/2/2023).

Usai mendapat keluhan itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini merespon aspirasi tersebut dengan memberikan alokasi pembangunan 53 titik sumur bor di beberapa kelurahan yang ada di Kota Kendari.

Baca Juga:  Bea Cukai Kendari Sita 2,7 Juta Batang Rokok Ilegal

“Tahun 2023 ini kita turunkan 53 titik sumur bor untuk masyarakat Kendari. Apalagi sekarang PDAM masih mengalami kerusakan” katanya.

Dijelaskannya, pengerjaan sumur bor ini telah dialokasikan sejak tahun-tahun sebelumnya.

“Pertama tahun 2020 kami turunkan 20 titik sumur bor, kemudian tahun 2021 juga kita tambah 30 titik, dan di tahun 2022 kita tambah lagi menjadi 24 titik sumur bor di beberapa kelurahan Kota Kendari,” jelasnya.

“Dan di tahun 2024, kami akan menurunkan 300 titik sumur bor. Semoga ini menjawab keluhan masyarakat agar tidak kekurangan air bersih lagi,” tambahnya.

Terkait lokasi titik pembuatan sumur bor, itu tergantung permintaan masyarakat. Untuk itu dia meminta kepada masyarakat untuk segera mendaftar melalui Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat

Baca Juga:  Fadhal Rahmat Sampaikan Permohonan Maaf Usai Viral Ngevape Saat RDP

“Untuk titik kita akan mencoba untuk melakukan reses terlebih dahulu setelah itu kita membuka ruang untuk masyarakat mengalokasikan atau meminta sumur bor kepada kita agar dibuatkan,” katanya.

Menurutnya, masyarakat sangat antusias menerima pembuatan sumur bor itu karena merasa terbantu dengan air bersih tersebut.

“Mereka merasa terbantu, sebelum dibuatkan sumur bor mereka membeli air tower dan bahkan ada juga masyarakat yang tidak mandi untuk ke kantor karena PDAM yang tidak berfungsi,” tutupnya. ***