JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), optimis sektor perdagangan Indonesia tumbuh positif di tahun 2023.

Zulkifli Hasan bahkan telah memproyeksikan BB ekspor non migas naik hingga mencapai 289,76 miliar dollar AS atau setara Rp 4.508 triliun (kurs Rp 15.560).

“Ekspor 2023, target ekspor nonmigas negara 2023, 289,76 miliar dollar AS. Dari sebelumnya baru 253 miliar dollar AS,” kata Zulhas, melansir laman kemendag.go.id, Selasa (3/1/2023).

Menurut Zulhas, untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan kolaborasi ataupun kerjasama antarpihak terkait. Lebih dari pada itu, Kemendag kata Zulhas, juga harus lebih proaktif, responsif dan antisipatif menghadapi dinamika perekonomian global yang penuh ketidakpastian.

Langkah strategis yang dilakukan Kemendag untuk mewujudkan target itu diantaranya adalah mendukung peningkatan nilai tambah produk yang diperdagangkan melalui hilirisasi industri,  transisi perdagangan hijau, ekspansi dan penetrasi ke pasar ekspor non tradisional seperti Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah, serta peningkatan akses pasar internasional melalui perjanjian perdagangan, pameran, maupun misi dagang.

“Penguatan pasar dalam negeri juga akan terus dilakukan dengan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok, peningkatan dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui digitalisasi, pemanfaatan instrumen trade remedies, serta pengendalian impor secara selektif,” kata Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan mengungkapkan, tepat pada 1 Januari 2023, masa jabatannya sebagai Menteri Perdagangan memasuki hari ke-200.

“Sejak dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada 15 Juni 2022, janji saya kepada Presiden Joko Widodo adalah menurunkan harga dan menyediakan minyak goreng dengan harga terjangkau bagi masyarakat dalam waktu satu bulan. Tidak sampai satu bulan, hanya 21 hari sejak pelantikan, minyak goreng kemasan rakyat dengan merek MINYAKITA yang dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000/liter berhasil diluncurkan pada 6 Juli 2022,” ungkapnya.

Dalam 100 hari kerja Menteri Perdagangan, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, MINYAKITA sudah tersedia di 34 provinsi, termasuk NTT, Papua Barat, dan Papua dengan harga tetap sesuai HET, yaitu Rp14.000/liter.

Stabilisasi harga minyak goreng dan barang kebutuhan pokok lainnya sepanjang semester II-2022 juga berkontribusi meredam laju inflasi di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Baca Juga:  Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H Bakal Digelar 28 Februari 2025

Hingga November 2022, inflasi Indonesia terus melandai. Inflasi Umum tercatat 5,42 persen YoY, didorong oleh inflasi volatile food sebesar 5,70 persen YoY yang merupakan angka terendah sejak Mei 2022.

“Strategi yang dilakukan Kementerian Perdagangan adalah komitmen turun langsung dari pasar ke pasar. Jumlahnya sampai hari ini sudah mencapai 44 pasar, dari ujung barat Pasar Al-Mahira Lamdingin Kota Banda Aceh hingga ujung timur Pasar Sentral Remu Sorong Papua Barat. Ke depan, Saya dan seluruh jajaran di Kementerian Perdagangan akan terus berkeliling memastikan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok terkendali,” kata Zulkifli Hasan.

Zulhas menambahkan,  di sektor perdagangan dalam negeri, Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) juga berkomitmen mengutamakan perlindungan konsumen dalam negeri, khususnya karena Indonesia adalah pasar yang besar.

Sepanjang tahun 2022 saja, kata dia,  Kementerian Perdagangan telah melakukan pengawasan terhadap 18 pelaku usaha besi baja.

Selanjutnya, untuk sektor perdagangan luar negeri, Zulhas menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2022, ekspor memberikan kontribusi yang sangat signifikan.

Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang tetap melanjutkan tren pemulihan ekonomi pada 2022. Bahkan, beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Uni Eropa justru mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022.

Sejak kuartal IV-2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil terjaga di atas 5 persen. Meskipun sebelumnya pada kuartal II-2020 hingga kuartal I-2021 mengalami kontraksi atau minus, ekonomi Indonesia mampu bangkit dan pulih secara bertahap hingga tumbuh 5,72 persen YoY pada kuartal III-2022.

Selama pemulihan, ekspor menjadi salah satu komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi. Kontribusi ekspor barang dan jasa bahkan terus meningkat sejak kuartal II-2021 hingga kuartal III-2022, dari 20,46 persen menjadi 26,23 persen dari total produk domestik bruto (PDB). Pertumbuhan ekspor barang dan jasa juga tercatat dua kali menjadi yang tertinggi di 2022, yaitu pada kuartal I dan II dengan pertumbuhan 16,22 persen YoY dan 19,74 persen YoY.

Nilai ekspor nonmigas sebagai pendorong kinerja ekspor total 2022 bahkan mencapai USD 253,61 miliar pada Januari—November 2022, sudah melampaui capaian 2021 sebesar USD 219,25 miliar.

Baca Juga:  DPR Dukung Retret Sekda dan Kepala Dinas se-Indonesia

Kenaikan harga komoditas seperti nikel dan batu bara memang masih menjadi faktor utama sebagai dampak supercycle commodity era. Pada Januari—November 2022 ekspor produk olahan nikel tumbuh sangat tinggi sebesar 398,39 persen YoY, diikuti batu bara sebesar 70,17 persen YoY.

Zulkifli Hasan mengungkapkan, meskipun terjadi pelemahan global, selama periode tersebut ekspor produk manufaktur Indonesia masih tetap tumbuh. Besi baja tumbuh 37,11 persen YoY, alas kaki tumbuh 29,27 persen YoY, serta kendaraan dan bagiannya tumbuh 27,29 persen YoY.

“Secara keseluruhan capaian kinerja ekspor yang lebih tinggi dari impor menjadikan neraca perdagangan Indonesia tetap surplus selama 31 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pada Januari—November 2022 surplus sudah mencapai USD 50,59 miliar. Angka tersebut menjadi rekor sejarah baru Indonesia karena melampaui rekor tertinggi sebelumnya di tahun 2006 dengan nilai surplus USD 39,73 miliar,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, perjanjian perdagangan diperlukan sebagai jalan tol untuk menjaga ekspor agar tetap tumbuh di masa yang tidak menentu. Sepanjang Januari—November 2022, top 20 negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia hampir seluruhnya mencatatkan pertumbuhan positif. Hanya Spanyol yang tumbuh negatif. Lima negara dengan pertumbuhan tertinggi adalah India (81,46 persen), Filipina (52,43 persen), Hongkong (43,86 persen), Jepang (38,95 persen), dan Korea Selatan (37,24 persen).

Dari kelima negara tersebut, secara bilateral Indonesia sudah memiliki perjanjian kerja sama perdagangandengan Jepang dan Korea Selatan. Khusus untuk Korea Selatan, ratifikasi perjanjian Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) telah disahkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2022 pada 27 September 2022 sehingga ke depan pelaku usaha sudah dapat memanfaatkan peluang ini .

Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, Kementerian Perdagangan juga memberikan perlindungan konsumen untuk perdagangan komoditas termasuk aset kripto. Mulai 2022, setiap konsumen sudah dapat mengecek profil dan legalitas usaha para pialang atau pedagang secara daring melalui situs www.ceklegalitas.bappebti.go.id.

“Ini adalah terobosan Kementerian Perdagangan untuk menjamin keamanan perdagangan aset kripto yang tumbuh sangat besar di Indonesia. Hingga Desember 2022, total nilai transaksi aset kripto sudah tembus lebih dari Rp290 triliun dengan 16 juta pelanggan. Kenaikan pelanggan per bulannya bahkan lebih dari 700 ribu setiap bulan,” kata Zulhas. **